Aku, Helm Dan Bapak Polisi


Gambar: Arra
“Tununununutt...Tununununutt...Tununununut...” kurang lebih begitulah bunyi telepon di rumah saya. “Hallo...!” sapa saya dengan kata yang paling standar saat mengankat telepon. “Ndi...bisa tolong anterin Nenek ke dokter sekarang???” rupanya Nenek ku. “Iya Nek,  aku segera meluncur!!!” jawab saya. Berhubung mobil belum punya, manfaatkan yang ada saja deh...Motor...:D. Just for safety riding tak lupa kupakai jaket dan kubawa dua buah Helm standard SNI, yang satu dipasang di kepala saya sendiri, yang satu lagi saya tenteng saja (Ya iyya laah...ga’ mungkin banget kan kalo dipake dua-duanya??!!).

Sebelum Nenek ku naik ke motor, saya beri dia pertanyaan dulu “Nek, helm-nya mau dipake  sekarang?”, Spontan ia balik bertanya “Bakal ada Polisi ga’ ya???”. “Setau saya sih jalan yang bakal kita gunain sekarang ga pernah dijaga Polisi Nek...!!!” jawab saya dengan alis terangkat. Lalu dengan santainya Nenek ku menjawab “Oo kalo begitu ga usah pake helm deh, toh ga ada Polisi yang jaga ko’!!!”.  Oke...masalah selesai, intinya saya tidak mau melawan orang tua hehehe. Saya pernah mencoba memberi pertanyaan tentang helm kepada orang-orang tanpa melihat umur, jawaban sebagian besar dari merekapun senada dengan jawaban Nenek saya barusan..."karena Polisi".

Absurd...itu yang ada dalam pikiran saya disepanjang perjalanan menuju tempat praktek Dokter. Merasa seperti itu karena saya telah mendengar untuk kesekian kalinya satu jawaban yang menurut saya merupakan jawaban paling fenomenal atas sebuah pertanyaan sekarang ini. Hehe...berlebihan memang, tapi akan lebih berlebihan lagi jika alasan memakai helm karena takut oleh Polisi, Apa itu...apa coba...APA...??!!. Maaf bukannya marah-marah, Cuma emosi.


Separah itukah ‘pergeseran’ paradigma sebagian besar masyarakat (Indonesia) terhadap helm saat ini?, ahh, sepertinya saya tidak terlalu cerdas untuk bisa menjawabnya. Tapi bagaimanapun kita tidak bisa terlalu menghakimi, karena banyak juga masyarakat yang merasa peduli akan fungsi sebenarnya dari helm itu sendiri. Adapun golongan masyarakat yang ‘tidak peduli’ karena memang tidak pernah berurusan dengan benda ini, orang-orang dengan mobil pribadi sebagai alat transportasi mereka misalnya.

Benda yang pertama kali ditemukan pada zaman Yunani Kuno ini awalnya diciptakan untuk perlengkapan perang Prajurit bangsa Yunani kuno. Lebih spesifik nya lagi sebagai alat untuk melindungi bagian kepala para Prajurit dari serangan senjata musuh saat berperang. Seiring berjalannya waktu kepupuleran helm pun semakin menanjak. Penggunaan helm sebagai salahsatu perlengkapan perang pun mulai diadopsi oleh Bangsa Eropa hingga ke Asia seperti Jepang.  Tapi sekitar Abad ke-18 kepopuleran helm mulai redup seiring dengan terciptanya jenis senjata api. Banyak  negara yang tidak lagi melengkapi Prajuritnya dengan helm, karena alasan helm dinilai tidak efektif lagi menahan serangan dari senjata api.

Tapi pada era Napoleon, helm mulai dipergunakan kembali sebagai salahsatu perlengkapan perang, tentunya setelah mengalami modifikasi pada bahan dan bentuk yang dirancang untuk menahan hantaman peluru senjata api. Sejak saat itu popularitas helm sebagai alat pertahanan kembali bersinar, hampir semua negara di dunia mulai menggunakannya kembali hingga saat ini..

Terus...jika fungsi awal dari helm itu adalah sebagai salahsatu perlengkapan perang, ko’ sekarang bisa jadi salah satu safety standard berkendara?. Oke...saya mulai Googling lagi deh. Lalu saya menamukan sebuah artikel dari Web-nya Wikipedia yang menjelaskan bahwa asal mula helm motor itu karena merujuk pada penelitian seorang Neurosurgeon (Ahli bedah syaraf) bernama Hugh Cairns. Ia menangani seorang korban kecelakaan motor bernama Thomas Edward Laurence yang merupakan seorang Arkeolog besar Inggris pada Tahun 1935. Setelah itu penelitian Hugh Cairns pada para korban kecelakaan motorpun terus berlanjut . Ia menemukan bahwa penyebab utama terjadinya kemataian pada para korban kecelakaan motor adalah karena luka parah pada bagian kepala. Dari hasil survey itulah mulai diberlakukan pelindung kepala untuk para pengendara motor, dan terbukti solusi itu sanggup menurunkan angka kematian yang diakibatkan kecelakaan motor itu sendiri.

Udahan ah so’ tau nya!!!, itu hanya sekilas info saja tentang fungsi hakiki dan betapa pentingnya menggunakan helm dalam situasi dimana kita membutuhkannya.

Kembali lagi pada pemahaman sebagian besar masyarakat terhadap helm, saya berharap bisa mendengar jawaban yang lebih masuk akal dari mereka saat ditanya soal helm ini. Karena jika situasi tetap seperti ini, khawatir generasi selanjutnya akan benar-benar tidak tahu akan fungsi utama helm. Mereka akan menjadi pengendara yang mempunyai karakter  diantara ‘Pemberani’ atau sengaja membodohi diri sendiri. Mereka akan lebih menghargai uang yang tak seberapa dibanding nyawa mereka. Dan mereka seakan tidak mengerti jika celaka itu bisa terjadi pada siapa, dimana dan kapan saja, tidak selalu terjadi hanya didepan muka Bapak Polisi.

Itu hanya sepenggal kegelisahan saya akan sesuatu yang kerap dianggap remeh. Tapi oke lah, daripada saya terus menggerutu atas bangsa saya sendiri, boleh kali ya saya menganggap fenomena ini sebagai ke-absurd-an masyarakat kita?, karena memang ‘Level Atas’ negri ini juga sudah begitu ‘menggelikan’.

Tapi sebelum saya pamit, saya ingin memberi masukan pada para aktifis yang mensosialisasikan penggunaan helm agar dapat memberikan penyuluhan dengan sejelas mungkin, jangan sampai terjadi hal seperti ini karena akan menimbulkan dua persepsi, (1.) membentuk orang menjadi kreatif atau (2.) membuat orang menjadi 'sakit'. Tapi jika seperti ini, lebih cenderung pada nomor dua deh!. :p






“YA AMPUN... LUPA NGEJEMPUT NENEK!!!” WUZZZZ...!!!

2 komentar: