Indahnya Bersilaturahmi

Saya sering mendengar ungkapan “indahnya silaturahmi”, dan saya selalu berpikir “ya, gua juga tahu, silaturahmi memang indah” hanya sebatas berpikir seperti itu. 

Memanfaatkan momen Idul Fitri, dalam dua minggu kemarin saya melakukan perjalanan menemui beberapa teman lama di Bandung. Sudah lumayan lama kami tidak bertemu. Entah mengapa perjalanan silaturahmi saya kali ini begitu terasa berbeda. Bertemu teman lama, berjabat tangan, rangkulan, ngobrol tentang pengalaman saat masih bersama dahulu. Walaupun suasana sudah berbeda, tidak se-‘liar’ dahulu karena beberapa dari mereka sudah berkeluarga, tapi terasa indah banget. 

Bahkan dalam kesempatan itu saya sempatkan untuk menemui seseorang yang pernah berselisih dengan saya. Alhamdulillah, niat baik saya disambut dengan senyuman, walaupun dalamnya isi hati orang siapa tahu, saya tidak ingin memperdulikannya. Momen yang baik harus dipergunakan dengan baik, termasuk menunjukkan pada dirimu sendiri bahwa dirimu sudah menjadi lebih baik dengan memiliki niat baik dan mengesampingkan ego. 

Mulai sekarang saya tidak akan lagi meremehkan yang namanya ‘bersilaturahmi’, karena bagaimanapun hidup tidak akan pernah bisa diprediksi. Entah apa yang akan terjadi pada diri kita dan sekitar kita satu detik kedepan. Entah berada dimana diri kita dan teman kita satu jam kemudian. 

Oiya, ada satyu hal yang bagi saya tak kalah penting, bahwa kumpul-kumpul di social media tidak akan pernah seindah kumpul-kumpul bertemu muka. 

Indahnya bersilaturahmi.

2 komentar:

  1. asiek jika berkesempatan bersilaturahmi pada teman lama apalagi teman gila, pasti seruh menyeruh banget deh ceritanya, cuman suka ngga asik kalau temennya itu udah berubah jadi kokolot begog mah kang....ngga dong yah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru pisan pokonamah, mang. Tapi mereka tetep asik ko, tetep garelo haha...

      Serius saya pengen banget silaturahmi ka mamang lembu di Sumedang, tinggal belok ti Cileunyi. Tapi saya minder euy, da saya mah apa atuh hehe

      Hapus