Membiasakan Diri Menulis dan Membaca

Kalimat pada judul di atas memang terasa sangat klise, namun akan menjadi sangat penting untuk dipahami maknanya lalu diamalkan. Memiliki pekerjaan yang dekat dengan dunia pendidikan membuat saya banyak berinteraksi dengan dunia menulis dan membaca. 

Salah satu hal yang membuat saya merasa miris adalah ketika mengetahui fakta bahwa sebagian besar anak didik kita memiliki minat yang sangat rendah pada kegiatan menulis dan membaca. Kemudahan mendapatkan informasi yang disediakan oleh berbagai mesin pencari seperti Google tidak serta merta membuat anak didik kita semakin pintar dalam menyerap berbagai informasi dan memanfaatkan fasilitas yang semakin memudahkan dalam kegiatan menulis dan membaca, namun mereka malah semakin malas dengan mengandalkan fasilitas copy-paste.

Bahkan bagi level Mahasiswa, banyak dari mereka yang matanya langsung berkunang-kunang ketika melihat artikel yang terlihat panjang, walaupun artikel tersebut adalah sumber utama dari tugas kuliah mereka. Tanpa dikaji terlebih dahulu, banyak dari mereka yang langsung menyalin artikel dan langsung mem-paste pada lembar tugas mereka, tak peduli isinya sesuai atau tidak. 

Itu hanya salah satu contoh kecil saja. Masih banyak fakta miris yang tak bisa saya ungkapkan satu per satu di sini, yang dampaknya akan sangat besar pada kualitas dan karakter anak didik kita kedepannya, baik ketika mereka menempuh jenjang pendidikan selanjutnya atau bahkan ketika mereka mulai masuk dunia profesional. 

Terlepas dari semua keluh kesah dan kekhawatiran saya di atas, memang benar tidak semua siswa memiliki minat dan bakat yang sama, khususnya dunia tulis menulis, namun saya rasa akan menjadi sangat penting bagi setiap pelajar memiliki pengetahuan dan kemampuan menulis, walau tidak sampai pada level ahli. Mengapa demikian? Dengan menulis, kita akan berusaha mencari sumber tulisan atau sumber inspirasi untuk dituangkan, dan salah satu cara terbaik adalah dengan membaca.

Tak dapat dipungkiri, apapun bidang studi atau mata pelajaran pada sistem kurikulum yang dipakai saat ini pasti akan melibatkan materi tekstual, sebelum melakukan kegiatan praktek, oleh karena itu kemampuan membaca dan menulis menjadi sangat penting karena akan sangat berpengaruh pada proses kemampuan anak didik dalam menyerap pelajaran.

Berdasarkan pengalaman saya, sebagai misal banyak anak SMK dari jurusan Otomotif yang masih kebingungan dalam membuat laporan, memang benar siswa jurusan Otomotif tidak dipersiapkan untuk jadi penulis, namun akan lebih baik jika keahlian mereka tidak hanya pada bongkar pasang mesin kendaraan, namun di masa depan mereka dapat membagikan ilmu dan pengalaman mereka secara tekstual dalam bentuk tulisan jika mereka memiliki dasar keahlian menulis.

Saya sangat berharap sistem pendidikan kita dapat mencari solusi mengenai hal ini, solusi agar siswa dapat benar-benar belajar mengasah kemampuan menulis dan membaca, tidak hanya mengandalkan fasilitas copy-paste. 

0 Comments:

Posting Komentar