Gambar oleh: @nonoman_galuh
Mimitinamah dina hiji poe kuring nganjang ka blog na Mang Yono, kabeneran dina poe eta anjeuna ngunggah tulisan ngeunaan Puri Emily, mojang priangan kalahiran Bandung, 17 Juni 2003 anu miboga prestasi internasional dina bidang Kasenian Tari Jaipongan. Salaku urang sunda pituin kuring ngarasa reueus ngadanguna, sabab anu kahiji, yen salah sahiji budaya asli sunda bisa ditanjeurkeun di tingkat global. Anu kadua, yen aya keneh budak ngora anu daek ngamumule kana budaya asli sunda, ku kituna kabudayaan sunda khusus na Tari Jaipongan bisa terus lestari. 

Tapi nyatana di sababaraha wilayah parahyangan, proses regenerasi jadi masalah anu serius, sabab kurang na bibit-bibit anyar atawa budak ngora anu boga minat keur neuleuman kasenian sunda. Contona di kota kalahiran kuring nyaeta Ciamis. Sakumaha anu pernah dicaritakeun ku mantan Kepala Disbudpar Kabupaten Ciamis, Bapak Mamat Surya Wijaya, saur anjeuna hese ngalakukeun regenerasi seniman tradisional kasenian khas Ciamis, sanajan aya budak ngora anu boga minat neuleuman kasenian tradisional khas Ciamis, jumahna saeutik pisan. Dina danget ieu seniman anu aktif keneh dina kasenian khas Ciamis umumna geus usia lanjut.

Gambar oleh: Rudy Arra
#LatePost - Saya memberi tagar demikian karena rencananya postingan ini saya upload tepat pada tanggal 1 Januari 2016, tapi karena postingan 'Pronasi, Overpronasi & Supinasi' sudah menjadi draft 80% yang dijadawalkan tayang pada 31 Desember 2015 malah tayang pada tanggal 2 Januari 2016, akhirnya mau gak mau postingan ini yang waktu itu baru menjadi draft judul mendapat jatah tayang pada tanggal 4 Januari 2016. Jadi intinya semua serba terlambat. Yaudah lah yaa asal jangan sampe terlambat 3 bulan aja. 

Dan berikut adalah 10 resolusi lari saya pada tahun 2016. Ini akan saya jadikan catatan penting di tahun ini, walaupun saya tidak akan memaksakan diri untuk mendapatkan pencapaian atas semua poin, karena saya harus menyesuaikan kegiatan latihan dengan kegiatan utama saya sehari-hari yang terkadang sangat menyita waktu. Tapi bagaimanapun saya akan berusaha untuk mencapainya. 


Dalam istilah anatomi, Pronasi adalah gerakan menelungkupkan tangan, sedangkan Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Dalam dunia lari, Pronasi merupakan gerakan rotasi kaki ke arah dalam ketika kaki mendarat di tanah saat berlari. Kaki yang berotasi ke arah dalam sebanyak 15% akan mendarat di tanah dengan sempurna dan dapat menyangga berat tubuh tanpa menimbulkan masalah. Proses pronasi mempunyai peran yang sangat penting karena sangat membantu kaki dalam menyerap dampak guncangan dan membantu dalam proses dorongan yang diberikan tubuh pada telapak kaki dari tumit hingga bagian depan telapak kaki untuk bergerak maju. 
 Gambar ku: den.cyberia
Kasadaran pikeun ngajaga kabersihan lingkungan rupana teu dipiboga ku sakabeh jalma. Loba keneh jalma anu kurang empati lamun ningali runtah balatak, sanajan si runtah itateh pabalatak dina jajalaneun manehna. Kuring mindeng nempo kajadian siga kitu wanci latihan di taman olahraga di daerah kuring. 
Pernah sakali waktu kuring jeung babaturan saenggeus latihan langsung ngalakukeun 'Operasi Semut' atawa gerakan mulungan runtah babarengan, tina sakitu lobana jalma anu aya di lingkungan taman olahraga eta, ngan aya saurang anu boga kereteg hate miluan  gerakan mulungan runtah. Padahal anu sok olahraga didinya teh kuring yakin lain jalma sambarangan, artina jalma anu nyakola, anu pernah ngasaan sakola luhur, lamun dipikirmah jelema anu kaasup kaum intelektual kitu kuduna mah boga rasa hanyang ngajaga kabersihan lingkungan anu leuwih gede, malahan teu perlu diajak angot dicontoan mah. Angot ieu keur kapentingan balarea. 

Dulu setiap kali menyaksikan kejuaraan lari marathon, saya selalu dibuat kagum oleh kemampuan tubuh para atlet elit profesional yang begitu tahan melibas lintasan sepanjang 42,195 kilometer tanpa berhenti dengan pace yang mengagumkan. Tapi ada satu pertanyaan yang menggelitik saya, yaitu kenapa atlet maraton profesional itu rata-rata memiliki tubuh yang cenderung kurus? Ternyata ada bebrapa penjelasan ilmiah mengenai hal ini, tapi dalam postingan ini saya akan mengulas jenis otot pada pelari. 
Secara umum serat otot terbagi menjadi dua tipe, yaitu Slow Twitch (Tipe I) dan Fast Twitch (Tipe II). Pada dasarnya otot manusia terdiri dari kedua tipe otot ini, dengan perbandingan yang cenderung simbang. Tapi dengan aktivitas atau latihan tertentu, salah satu dari dua jenis otot tersebut bisa terbentuk menjadi lebih dominan dari yang lainnya, dan dapat memberi pengaruh pada efisiensi konteraksi otot, sehingga dapat memeberi peluang keberhasilan yang lebih besar pada cabang olahraga tertentu
Dalam tultorial Photoshop kali ini saya akan coba menguraikan langkah-langkah cara edit huruf dengan efek kaca transparan atau Glass Typography.  

Mari kita mulai!
Gambar: Rudy Arra
Dina postingan #ReboNyunda ieu kuring masih ngabahas sabudeureun basa sunda. Terus terang, sanajan kuring urang sunda pituin, tapi kuring kaasup diajar keneh ngagunakeun basa sunda, dina nulis atawa ngetik, maca atawa ngalisankeun basa sunda. Bet naha bisa kitu? lah tong jauh-jauh, contona ue lamun kuring dititah maca basa sunda sok kalah cigah anu keur diajar maca, teu lancar nereleng cigah maca tulisan dina bahasa Indonesia. 

Angot lamun kuring dititah ngetik tulisan dina basa sunda, hadeuuuuhh pokonamah alahbatan ngetik rumus matematika, mendingan dititah nulis tulisan dina bahasa Inggris. Tah tidinya kuring sadar yen basa sunda teh teu gampang. Loba keneh aturan-aturan jeung kosakata basa sunda anu ku kuring can kaharti, kadang kuring era sorangan. 

Gambar Oleh@Irdanmau
Juli 2008 mungkin akan menjadi bulan yang tak terlupakan bagi saya, karena di bulan itu saya mengalami kejadian buruk yang membuat saya harus bed rest hampir satu bulan lamanya. Semua itu karena kaki kanan saya mengalami cedera cukup parah akibat tertindih motor saat mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Bypass Soekarno-Hatta, Bandung. Bersyukur saya tidak mengalami patah tulang, akan tetapi ada beberapa jaringan otot kaki yang terputus dan bergesernya beberapa bagian sendi. Butuh berbulan-bulan proses penyembuhan hingga saya bisa berjalan kembali.

Kaki kanan saya sudah bisa berfungsi seperti sedia kala, namun ternyata kondisi pergelangan kaki atau engkel saya tidak se-normal dulu. Aktivitas yang memberi tekanan cukup besar pada pergelangan kaki seperti menaiki tangga, melompat, menendang selalu membuat engkel terasa sakit, bahkan bengkak. Bahkan rasa sakit tersebut membuat gerakan shalat saya menjadi tidak sempurna. Sudah banyak cara saya coba untuk mengatasi masalah pada engkel saya tersebut, mulai dari cara tradisional hingga medis, untuk beberapa waktu memang terasa dampak positifnya, tapi biasanya tak bertahan lama, rasa sakit pada engkel pun timbul kembali.

Bagi sebagian orang termasuk saya, olahraga lari sudah menjadi candu. Sehari saja tidak berlari rasanya hidup ini tak ada artinya. Terkesan berlebihan memang, tapi saya benar-benar pernah berada dalam kondisi seperti itu. 

Lagi-lagi ini berdasarkan pengalaman saya. Walaupun saya sudah aktif dalam beberapa cabang olahraga semenjak kecil, tapi baru bebrapa tahun belakangan ini saya mendalami dunia lari. Ketertarikan saya pada dunia lari semakin tinggi ketika saya berkenalan dengan Trail Running. Ketertarikan saya yang begitu besar tersebut membuat saya terobsesi dengan segala hal yang berhubungan dengan olahraga lari. Mulai dari mengumpulkan running gear hingga keranjingan berlatih tanpa memperdulikan posri yang pas. 

Pada saat itu saya sangat menikmati tempo latihan yang saya lakukan setiap hari. Bahkan hingga dua kali dalam sehari, pagi dan sore, tak perduli sebelumnya saya baru bisa tidur pada pukul dua dini hari. Semua itu saya jalani hingga tiba saatnya saya merasa ada yang tidak beres dengan kondisi tubuh. 

Gambar oleh: Rudy Arra
Pada postingan kali ini saya tidak akan membas sesuatu yang bersifat teknis. Mungkin ini lebih bersifat pemberitahuan untuk teman-teman khususnya yang tidak mengerti bahasa sunda.

Terdorong oleh rasa ingin melanjutkan kebiasaan menulis postingan blog dalam bahasa sunda, maka dalam jarak satu minggu sekali saya akan menulis postingan berbahasa sunda di blog ini, lebih tepatnya saya akan mengunggah tulisan saya tersebut khusus setiap hari rabu. Mengapa harus diunggah setiap hari rabu? Karena bertepatan dengan program #ReboNyunda yang dicetuskan oleh Kang Ridwan kamil dan merupakan salah satu program dari Pemerintah Kota Bandung. 

Motivasi saya menulis menggunakan bahasa sunda adalah karena ingin memiliki andil dalam usaha “ngamumule” atau melestarikan bahasa sunda. Selain itu saya merasa miris karena ternyata banyak generasi muda sunda yang sudah mulai merasa malu menggunakan bahasa sunda. Bukan tidak boleh menuruti atau menyukai budaya luar, karena saya juga pengagum beberapa kebudayaan luar, tapi jangan sampai kita menjadi tak peduli atau bahkan lupa pada akar budaya sendiri.