Gambar: Arra
Ya, menurut saya pribadi sih nulis itu memang menyenangkan, karena dengan menulis kita akan mandapat banyak hal. Sebagai contoh secara ‘fisik’, dengan kita mencurahkan pemikiran atau ilmu yang kita miliki pada sebuah tulisan, kita akan menghasilkan sebuah ‘karya’ nyata yang siapa tahu bisa bermanfaat untuk diri sendiri atau bahkan untuk pihak lain saat mereka membaca tulisan kita. Secara psikis, kita akan mendapat keuntungan berupa kepuasan batin, rasa senang karena kita bisa berbagi, rasa nyaman karena kita sanggup mengeluarkan uneg-uneg, apresiasi dari pihak yang ingin menghargai karya kita, kemampuan yang terus terasah, mendapat ilmu-ilmu yang belum pernah kita ketahui sebelumnya dan pastinya masih banyak lagi.

Kebiasaan membaca dapat menimbulkan keinginan seseorang untuk menulis. seseorang yang senang menulis pasti dia juga akan senang membaca, karena dia akan selalu bersemangat mencari hal-hal baru sebagai referensi tulisannya, sangat positif bukan?. Makanya Menulis dan membaca itu merupakan satu paket, walaupun tidak semua orang yang suka membaca itu pandai menulis. Ko jadi berasa sedang belajar Pelajaran Bahasa Indonesia ya?! Hehehe...sedikit nostalgia ga apa-apa lah :D.

Budaya membaca di Negara kita tercinta ini dinilai masih rendah, dan saya tidak suka dengan fakta yang satu ini. Memang sih kita tidak bisa menghakimi atau memaksa seseorang agar mau membaca, tapi saya yakin semua orang berpotensi untuk memiliki kebiasaan membaca, dan keinginan itu harus timbul dari diri sendiri bukan karena paksaan pihak lain.


Gambar: Arra
Baiklah saya harus akui, biasanya saya selalu mendapatkan mood untuk ‘menulis malas’, tapi beberapa hari terakhir ini saya berada dalam kondisi ‘malas menulis’. Sebenarnya sih sudah ada beberapa referensi ide tulisan di otak saya, tapi ya itu tadi karena malas menulis akhirnya hanya jadi asa terpendam saja :D.

Oke...oke...saya akan mencoba untuk membela diri. Seminggu terakhir ini saja saya harus beberapa kali pergi ke luar kota karena ada beberapa urusan yang harus saya selesaikan, sehingga beberapa hal yang menjadi tugas saya agak tertunda. Tampak seperti orang sibuk ya?, padahal engga’ juga sih hehe...buktinya saya masih punya waktu dua sampai tiga jam untuk tidur siang, walaupun selanjutnya saya baru bisa tidur lagi dini hari nanti karena harus mengerjakan beberapa tugas yang tertunda tadi. Walaupun sebenarnya kurang baik untuk kesehatan, tapi bagi saya mengerjakan tugas pada malam hari itu terasa lebih tenang, bebas berisik terganti dengan suara jangkrik.


Gambar: Arra
PlayStation bisa dikatakan sebagai Game Console paling digemari di Indonesia hingga sekarang, walaupun  akhir-akhir ini mulai tersaingi oleh kepouleran Game Online Internet. Beberapa tahun yang lalu saya juga pernah tergila-gila dengan PlayStation ini, hampir setiap mempunyai waktu luang saya isi dengan bermain PlayStation dengan teman-teman.

PlayStation menjadi pilihan yang paling disukai karena nilai praktis dan ekonomisnya. Praktis karena dinilai mudah digunakan, mudahnya memenuhi berbagai kebutuhan seperti perawatan dan pernak-pernik karena banyaknya tempat yang menyediakan itu semua. Ekonomis karena memang biaya untuk memeuhi segala kebutuhan seperti CD/DVD Game, Spare Part, Perawatannya  terhitung sangat terjangkau untuk kebanyakan Masyarakat kita.

Tapi sayangnya penyebab terjangkaunya biaya tersebut adalah karena sebagian besar barang yang dijual merupakan barang yang tidak berpajak alias bajakan. Contohnya CD/DVD Game PlayStation, hampir semua CD/DVD Game PS yang dijual di Mal-Mal hingga Pedagang emperan adalah bajakan. Hanya dengan uang Rp. 3.500 (CD PS1) atau Rp. 5.000 (DVD PS2) kita sudah bisa memiliki satu keping CD/DVD Game PS. Coba bandingkan dengan Game PS2 Original yang harganya bisa mencapai Rp. 150.000 - Rp. 300.000, selisih harganya begitu jauh bukan?, belum lagi ketersediaan Game Original yang kini sudah sangat langka bahkan mungkin sudah tidak ada lagi.

Gambar: Google
Akhirnya dapat juga mood menulis untuk postingan di Blogku yang damai ini, setelah beberapa hari blog ini dicuekin karena harus berjibaku dengan tugas dan rasa malas hehe...!. Suasana santai dengan secangkir kopi di meja menjadi terasa begitu lengkap. Sejak beberapa bulan terakhir ini secangkir kopi memang selalu menemani pagiku, jika tidak ada dia rasanya ada bagian yang hilang  chiee...!. Apa saya mulai ketagihan ya?, hmm...rasanya saya perlu pedekate deh sama si kopi ini. Baiklah saya mau jalan-jalan dulu ah untuk cari info.

Sayapun bertemu beberapa Tuan Rumah yang berbaik hati menyuguhi saya informasi tentang si hitam ini. Wah ternyata dalam sejarahnya, kopi itu sudah tercatat sejak abad ke-9. Kopi ditanam oleh penduduk dataran tinggi Abyssinia yaitu bagian dari daerah Ethiopia di Afrika. Penduduk disana sendiri mengolah kopi untuk dijadikan minuman penambah energi. Untuk penyebaran Kopi ini, Bangsa Arab lah yang paling berperan, mereka menjadikan Kopi sebagai komoditas dagang, dan popularitas kopi sebagai minumanpun kian menyebar hingga Eropa dan Asia.

Karena Popularitasnya itu, beberapa Peneliti tertarik untuk meneliti kandungan zat yang terkandung dalam kopi ini. Nah, pada tahun 1685, dr. Philippe Sylvestre Duvour menemukan  kandungan zat Alkoholid pahit tak berbau yang disebut Kafein. Kafein ini mempunyai sifat yang hampir sama dengan Alkohol dan Nikotin, yaitu dapat larut dalam darah bahkan sampai ke bagian otak, sehingga dapat menimbulkan dampak kecanduan bagi seseorang yang mengkonsumsi kafein dalam jumlah banyak. Hmm, pantas saja saya jadi merasa sedikit galau saat sehari saja tidak bertemu dengan kopi.



HJ-Split adalah sebuah program freeware yang populer untuk membagi dan bergabung kembali file. Program ini tersedia pada Windows, Linux dan berbagai platform lainnya. Sekarang sebagai contoh kita akan mencoba belajar menggabungkan beberapa file Film hasil download-an dari ganool. Yo’ kita menuju ke-teekaapee...:D.

1. Aktifkan program HJSplit, jika belum punya silahkan download Disini


Gambar: Arra
Sudah hampir pukul dua puluh tiga tiga puluh. Ugghh...sudah malam seperti ini perutku malah teriak-teriak minta diisi. Saya punya ide!!!, pergi ke dapur dan cari sesuatu yang mungkin bisa dimakan. Hmm...jika dibilang ide terasa berlebihan deh, karena semua orang juga tahu harus begitu hihihi...!!!. Ahh, ternyata hanya ada makanan sisa tadi siang. Lalu saya lihat stock makanan kecil di lemari rahasia, dan bagaikan Kota Tomioka, lemari rahasiaku pun bersih tak berpenghuni karena terkena dampak ledakan nafsu makan ku beberapa hari yang lalu (hallahh!!!).

Baiklah, saya harus bertahan hidup, dan saya putuskan untuk pergi membeli makanan di suatu tempat. Setelah saya mencari-cari sesuatu yang sanggup merangsang nafsu makan saya, didapatilah sebuah tenda sederhana yang menjual Nasi goreng, dan saya anggap itu adalah pahlawan penyelamat hidup saya :D.

Saya masuk kesana, dan terlihat seorang wanita setengah baya dengan wajah mengkilap dan lengan baju tangan panjangnya yang dilipat sebatas sikut, Ia terlihat begitu sibuk menggoreng nasi untuk dua orang pelanggannya yang sedang duduk menunggu diatas kursi pelastik tanpa sandaran. Melihat situasi seperti itu, saya tidak ingin terburu-buru mengatakan pesanan saya sampai ibu itu menyelesaikan tugasnya. Dan komentar untuk diri saya waktu itu adalah ‘...tumben?!’, karena biasanya begitu masuk, saya langsung menyerang sang penjual dengan semua pesanan saya hehe...!


Gambar: Google
Tiba-tiba saja saya ingin menarik satu kesimpulan tentang yang saya pikirkan dihari ini. Dan saya merasa harus menulisnya disini. Semua tentang sekitarku dulu, dan sekarang.

Masa kanak-kanak saya habiskan di sebuah kota kecil yang merupakan tempat kelahiran saya. Daerah tempat saya tinggal saat itu adalah perkampungan yang terbilang masih sangat alami, makanya saya tumbuh sebagai anak kampung yang sangat akrab dengan alam. Sawah, kali, kebun, kolam adalah lahan bermain kami yang luas dan tak pernah membosankan. Kami tumbuh dalam keluguan alam yang cenderung apa adanya.

Orang-orang yang ada disekitarku saat itu termasuk orang-orang yang masih sangat memegang adat istiadat setempat. Pola fikir yang masih tradisional dan masih terkesan tabu dengan hal-hal yang bersifat modern. Tapi bukan berarti kami tidak mengenal moderenisasi, hanya mungkin lingkungan kami yang tidak terlalu memberi perhatian lebih pada perkembangan zaman.

Rasa kepedulian yang sangat tinggi pada sesama adalah salahsatu sifat yang terpancar pada kehidupan disana. Kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial kerap diselenggarakan oleh para Pemuda. Mulai dari Olahraga, kesenian, kemasyarakatan, hingga kepedulian sosial. Sebagai bocah kampung yang lugu, kami selalu diikutsertakan dalam semua kegiatan itu, dan disanalah kami belajar tentang rasa menghargai dan dihargai sebagai bagian dari masyarakat.


Di dunia maketing, ada banyak istilah-istilah yang bagi sebagian orang sulit memahaminya. Melalui postingan ini, saya akan menjelaskanistilah marketing lewat sebuah analogi. Tujuannya adalah agar lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh banyak orang, Yuk kita lihat..
  1. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu mendatanginya dan langsung bilang, “Saya orang kaya. Nikah sama saya, yuk!” Itu namanya Direct Marketing.
  2. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Salah satu temanmu menghampirinya. Sambil menunjuk ke arah kamu, temanmu itu berkata, “Dia orang kaya, nikah sama dia, ya!” Itu namanya Advertising.
  3. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu menghampirinya, lalu minta nomor HP. Esok harinya kamu telepon dia dan langsung bilang, “Saya orang kaya. Nikah sama saya, yuk!” Itu namanya