Fenomena Copy Paste Untuk Tugas Sekolah

Gambar: Arra
Berangkat dari kegelisahan terhadap diri saya sendiri dan orang-orang sekitar yang merasa begitu nyaman dengan tindakan copy-paste ini, mendorong saya untuk mengangkatnya pada postingan saya kali ini. Sebenarnya sudah saya bahas secara sekilas pada postingan saya sebelumnya yang berjudul Catatan Saat Malas beberapa waktu lalu, dan sekarang saya ingin membahasnya kembali secara lebih dalam disini.

Jujur, saya adalah salahsatu dari sebagian besar orang yang pernah melakukan tindakan copy-paste dalam mengerjakan tugas, dan saya akui cara yang satu ini memang cara yang paling menyenangkan. Banyak alasan yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan ini, mulai dari alasan menghemat waktu, menghemat tenaga, karena teralu banyak tugas, malas mencatat dan berfikir, dan yang paling parah adalah ikut-ikutan, toh yang lain juga copy-paste ... kompaknya salah posisi rupanya :D

Sekarang Internet sudah bukan ‘barang baru’ lagi, karena kini sudah banyak fasilitas atau gadget-gadget yang memudahkan masyarakat untuk meng-akses Internet. Ini merupakan hal yang sangat positif karena dengan begitu masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Tapi disisi lain, ternyata kehadiran internet juga berperan besar terhadap semakin meningkatnya budaya copy-paste ditengah masyarakat, khususnya dikalangan pelajar.

Saya sering menemukan anak-anak SD yang datang ke WARNET untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh Gurunya. Sebagai contoh mereka diberi tugas membuat Puisi atau Teks Pidato, lalu mereka mencari contoh yang mereka butuhkan di Internet, dan ketika mereka menemukannya lantas meng-copy lalu di print, dan tugas pun selesai dengan cepat,  tanpa harus membuat dan menulisnya sendiri. Tidak hanya siswa SD, Para Siswa SMP, SMU, bahkan Mahasiswa pun banyak yang Melakukan copy-paste untuk tugasnya. Hmm ... begitu miris, ketika seorang Pelajar yang seharusnya belajar membuat sesuatu yang menuntut kemampuan dan kemandirian, malah melakukan Plagiarisme dalam mengerjakan tugas.

Menurut saya kebiasaan Copy-paste ini dapat berdampak buruk pada diri si pelaku itu sendiri. Hal ini dapat menyebabkan ketergantungan terhadap orang lain sehingga akan ‘mengecilkan’ kemandirian, terbiasa dengan hal-hal yang instan sehingga malas berusaha, menumpulkan kemampuan berpikir, tidak cakap mencari solusi terhadap satu permasalahan, pasif dalam berkarya, wawasan yang tidak banyak bertambah dan mungkin masih banyak lagi. Jadi intinya lebih banyak sisi negatif daripada sisi positif-nya. Terlebih untuk para Pelajar yang memang sedang dalam tahap ‘mencari jati diri’, jika sejak awal sudah dibiasakan dengan hal yang instan dan tinggal enaknya saja, bayangkan apa yang terjadi kelak dimasa depan.

Seperti yang telah kita ketahui jika copy-paste bukan merupakan hal yang haram untuk dilakukan dengan syarat tidak melanggar etika yang ada. Salah satunya yaitu selalu melampirkan Sumber yang jelas agar kita tidak dituduh melakukan Plagiarisme, terlebih jika konten yang kita copy-paste memiliki hak cipta, wah itu bisa panjang urusannya jika kita tidak melampirkan sumber yang jelas.

Hehe...saya terlihat sok tahu ya?, tapi dengan segala kerendahan hati saya tidak bermaksud seperti itu, sudah saya bilang ini berasal dari kekhawatiran terhadap diri saya sendiri tentang kebiasaan yang tidak begitu baik. Dan jika dalam tulisan saya diatas terdapat sesuatu yang kurang berkenan, mohon pencerahannya ya, supaya kita bisa sama-sama belajar .

Syukurlah akhirnya bisa posting juga hehe... Tetap semangat berkarya ya Sobat!!!

25 komentar:

  1. Benar mas Rudy, kemajuan teknologi dan informasi bisa membawa efek negatif dan positif tergantung kepada pengguna teknologi atau informasi itu sendiri. Dalam kasus di atas memang patut disayangkan kalau para pelajar itu hanya bisa copy paste murni, tanpa proses editing atau menambah ide sendiri. Saya juga pernah copy paste mas Rudy, tapi itu dilakukan karena penulis aslinya mengizinkan dan tujuan saya juga agar teman-teman saya yang membutuhkan tinggal membacanya di blog saya. keep writing mas Rudy...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semua memang kembali pada sikap kita sendiri, karena teknologi itu kan pada dasarnya diciptakan dengan niat baik. Kalau masalah Copas, selama kita mengikuti etika, itu sah-sah saja ya Mas :)
      Terima kasih Mas Danis.

      Hapus
  2. rasa malas adalah penyebab yang relatif dominan dari semua itu, kang rudy udah punya nak belum ne? :-D kalau belum punya seperti saya, besok kita harus pintar pintar deh kang agar anak kita tidak rajin menyontek :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebetulan saya belum punya anak Om hehe..., iya semoga saja kelak anak kita bukan Pemalas yang inginnya cuma enaknya saja :D

      Hapus
  3. Terima kasih kunjungannya, semoga jalan-jalannya menyenangkan :D

    BalasHapus
  4. copy paste sebenarnya baik baik saja.. hanya harus bisa mengganti dengan kalimat kita sendiri, biar kita juga sedikit belajar ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mas, belajar menjadi diri sendiri dan belajar menghargai karya orang lain.

      Hapus
  5. jadi tersenyum ingat ada yg copy paste puisi saya buat tugas sekolah …

    hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe...semoga Mba Anisayu ikhlas ya, supaya manfaatnya puool :D.

      Hapus
  6. Copy paste mmang enak bg yg copas tp bg yg di copas ....!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasti tanggapannya bermacam-macam Mas, ada yang merelakan dan ada juga yang mungkin merasa risih hehe...

      Hapus
  7. iya mas menurut saya itu memang salah satu efek semakin berkembangnya teknologi informasi yang disalah gunakan...nice post.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, walaupun kita juga tidak bisa menyalahkan siapapun secara sepihak, bijaksana saja deh dalam menyikapinya. Terima kasih atas kunjungannya :)

      Hapus
  8. Saya sendiri masih sering comot-comot dari internet kalo bikin tugas kuliah. hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah wahh...ternyata Mba Bunga juga sama toh seperti saya haha...lucu :D

      Hapus
  9. copas sudah menjadi budaya di Indonesia, bukan cuma di dunia pendidikan aja yang suka copas.. dunia blogging pun tak lepas dari fenomena ini. hehehe..

    nice post uy. happy blogging :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmmm...sangat disayangkan ya Mas jika kebiasaan itu sampai menjadi budaya, khawatir generasi selanjutnya akan salah paham tentang arti budaya. Terima kasih Mas Zuhdi. :)

      Hapus
  10. sepertinya copas untuk tugas sekolah sudah jadi kebudayaan sobat, untuk itu setiap tugas sebaiknya di tulis tangan sob untuk menghindari copas...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas Asis, menurut saya dalam hal ini peran serta guru sangat penting dalam memberi pemahaman tentang tugas sekolah dan pemahaman tentang Copas ini. Tetap semangat Mas Asis.

      Hapus
  11. wah itu lah sisi buruk teknologi, ternyata mejadikan malas ya karena tinggal copi paste. jadi mereka ga mengalami prosesnya. semoga saja tidak 'kebanjur' sesat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga saja Mas, semoga saja banyak yang peduli akan kemampuannya sendiri ya?! Terima kasih Mas :)

      Hapus
  12. Setuju sekali, Pak. Seharusnya kita musti bijak menempatkan internet sebagai salah satu media penggalian informasi dan data untuk menunjang tuga yang diberikan. Bukan malah sekedar copy paste

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mas, Semoga saja kesadaran seperti demikian akan tumbuh ditengah masyarakat kita. :)

      Hapus
  13. sebuah kebiasaan buruk yang sebenarnya dianggap remeh oleh orang banyak, namun berdampak buruk bagi dunia pendidikan kedepannya.

    BalasHapus
  14. Hahah,jadi inget tugas sekolah saya yg dicopas. Alesannya sih liat soalnya,eh dicopas semua nyampe titik,koma,bahkan kata yg salah pun di copas. Haha...... Segitu masih tugas make tulisan tangan,gimana diprint? Sebel juga sih,untung gurunya tau tulisan mana yg dikerjain disekolah,mna yg dikerjain dirumah,jadi ketauan yg mna yg nyontek. Trus dikelas saya sebel,hampir 1 kelas yg klu di kasih tugas bikin puisi sendiri,malah dari internet,lirik lagulah,arti lagu luarlah! Ciiih! Pantes aku kalah mulu,dibandinginnya ama penulis yg dah terkenal -__- awalnya puisi temen saya yg katanya juara 1 bikin puisi dikelas kok berasa aneh,berasa pernah baca. Pas searching digoogle,ada puisi kaya gitu,berarti menang orang. Guru juga ga liat2 dulu lagi. Sial.......

    BalasHapus