Begitu saya membuka postingan ini di blog saya beberapa saat lalu, saya mendapati komentar dari seorang blogger yang namanya begitu biasa di ingatan saya tetapi dengan isi komentar yang tidak biasa, komentar yang cukup panjang terdiri dari beberapa paragraf. Degup jantung saya berdetak lebih kencang dari biasanya setelah membaca kata pertama di komentar beliau tersebut. Selesai membaca seluruh komentar yang beliau tulis, bahkan hingga dua kali saya baca, beberapa saat saya tertegun sambil memandangi kolom komentar balasan milik saya yang masih kosong. Mungkin semua itu karena sosok beliau yang begitu berkesan bagi saya.

 Berikut isi tulisan beliau: 

PAMIT
Menjalani hidup dengan mengalir itu sangat indah. Mengekspresikan buah pikiran dalam setiap kegiatan, seperti bertualang, bermusik, melukis, dan menulis adalah sebagian dari keindahan itu. Itu pula yang saya jalani dengan segenap keriangan dan keasyikan selama ini. 
Berekspresi dalam berkata-kata dalam blog, pun sedemikian indahnya. Saya mendapatkan kebahagiaan, kebanggaan, dan teman-teman. 
Tapi saya harus menunduk dan mengaku, bahwa kebanggaan yang saya rasakan itu kerap bergeser pada rasa ujub dan riya’. Hati saya mengakui itu. Sebuah sikap mental yang nista, yang belum bisa sepenuhnya saya hindarkan saat berkata-kata. Ada sekeping rasa bersalah dan tidak nyaman menyelinap di dada saya. Sebenarnya, sedikit saja. Sangat sedikit. Tapi Tuhan telah berfirman, sekecil apapun kesombongan, maka tidak berhak baginya surga. Saya takut kehilangan momentum untuk berubah. 
Dan saya, dalam komitmen pada usia saya sekarang (saya sudah 40 sekarang), memutuskan untuk mengambil sikap. Adalah tentang keinginan untuk mulai menepi dari segenap kebanggaan, untuk sekedar menunduk, lalu memantapkan diri dalam menjalani sisa hidup. 
Saya memutuskan, untuk mundur dari dunia blog. 
Teman-teman, terima kasih atas segalanya. Kalian telah menjadi bagian yang sangat indah dari perjalanan hidup saya. Saya meminta maaf jika selama ini saya banyak berucap yang tidak semestinya, dan bergurau yang tidak pada tempatnya, Benar, saya tidak pernah bermaksud melukai hati teman-teman semua. Tidak ada secuil pun rasa benci, iri hati, dan dengki yang pernah saya rasakan dalam berkiprah di blog. Saya menyayangi teman-teman semua. Saya bangga pada teman-teman semua.
Tulisan ini saya tujukan kepada teman-teman semua, meski saya tidak bisa mengetuk blog teman-teman satu persatu. Titip salam buat semuanya.
Saya berdoa, semoga Allah selalu memberikan kasih sayang-Nya kepada teman-teman, kepada kita semua (kita selalu dalam komitmen saling mendukung dan saling mendoakan kan?)
---------------------
Saya tetap di sini. 
Silakan, welcome setiap saat jika hendak bertandang kemari.
Alamat saya di Jalan Jambudipa No 9 RT 1 RW 7 Cilebut – Kabupaten Bogor.
Alamat kantor saya di Biro Hukum Kementerian Keuangan, Gedung Juanda I lantai 14, Jalan Wahidin Nomor 1, Jakarta Pusat. Silakan hubungi saya di ponsel 081316716844, atau di nomor kantor 3449230 Pesawat 6382, juga di email zachroni@gmail.com atau zachronisampurno@depkeu.go.id. 
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wa barakatuh
Zachroni Sampurno
(dulu pemilik blog zachflazz)

Tanpa ingin membuat beliau merasa bangga hati, saya harus mengatakan bahwa selama ini tulisan-tulisan beliau begitu menginspirasi saya. Bahkan beberapa tulisan beliau sanggup merubah cara berpikir saya, menuju hal yang lebih baik tentunya. 

Dan paragraf ini seakan menjadi sebuah amanat bagi saya, yang harus saya sampaikan "Tulisan ini saya tujukan kepada teman-teman semua, meski saya tidak bisa mengetuk blog teman-teman satu persatu. Titip salam buat semuanya." Dan melalui postingan ini, saya berusaha untuk menyampaikan apa yang sudah beliau titipkan pada saya.

Semoga tanggapan saya ini tidak menjadi berlebihan, karena itulah yang benar-benar saya rasakan. 

Sampai jumpa, Mas Zach. Tak akan ada yang bisa membatasi tali pertemanan kita semua. 

Jaman globalisasi kayak sekarang membuat kita sulit untuk tidak terlibat dalam budaya popouler, terlebih jika kita bersentuhan langsung dengan teknologi. Tapi bukan berarti harus kehilangan jati diri. Ini bukan postingan SARA, saya hanya ingin menunjukan bahwa saya adalah orang sunda. Sunda Pituin. 

Getih sunda salawasna!


Iseng-iseng bikin typography 'BARLOX' ah...

Sedikit info tentang BARLOX: 
'BARLOX' merupakan nama dari sebuah komunitas yang anggotanya terdiri dari para anak muda yang menjadikan lapangan Lokasana Ciamis sebagai basecamp atau tempat utama untuk kegiatan olahraga mereka. Sebenarnya nama 'BARLOX' adalah kependekan dari 'Barudak Lokasana' atau 'Anak-anak Lokasana'. Mungkin sebagian orang akan terganggu dengan huruf 'X' di belakan nama tersebut, karena jika kependekan dari 'Barudak Lokasana' harusnya jadi 'BARLOK' atau 'BARLOK'S' dong, ya? Yaa namanya juga anak muda, apapun yang melekat pada dirinya harus terkesan keren dan 'keras', dan huruf 'X' diakhir kata 'BARLOX' dinilai sudah cukup mewakili hal itu. Asal huruf 'X'-nya cukup satu aja, jangan banyak-banyak. Ngerti kan, ya? Oke. 


Udah lama gak bikin typography, kangen juga rasanya. Lagian udah lama gak melampiaskan khayalan pada media gambar. Tadinya typography yang ini cuma buat di-posting di Instagram, tapi dipikir-pikir, blog juga jadi tempat paling nyaman buat beberapa karya saya. Yaudah, saya pencet aja tombol Publish-nya. :)