URBAN FARMING: Cara Membuat Tempat Budidaya Ikan Lele Dalam Ember (BUDIKDAMBER)

Halaman rumah seakan menjadi wajah dari rumah kita, oleh karena itu banyak pemilik rumah yang menyusunnya agar tampah seindah mungkin dengan cara menanam bunga atau tanaman hias. Pada awalnya, saya juga seperti itu, namun setelah mengenal konsep Urban Farming, pola pikir saya tentang lahan sekitar rumah, termasuk halaman menjadi berubah. Urban Farming adalah konsep bercocok tanam atau berbudidaya dengan cara memanfaatkan lahan di perkotaan dan lebih berorientasi pada karakter pelaku dan media tanam daripada pada hasil pertanian. Salah satu lahan di perkotaan adalah halaman rumah. 

Saya suka dengan konsep Urban Farming ini, karena selain bisa dijadikan hobi untuk meredakan stress, Urban Farming sendiri bisa mendukung program ketahanan pangan dan pemanfaatan lahan kosong secara mandiri, dengan konsep pemanfaatan 70-30, yaitu 70% pemanfaatan lahan digunakan untuk tanaman atau budidaya pangan dan 30% pemanfaatan lahan digunakan untuk tanaman atau budidaya hias (Bunga, tanaman hias, dan lainnya).


Salah satu konsep Urban Farming yang saat ini sedang ramai ditekuni adalah Budidaya Ikan dalam Ember atau biasa disebut juga 'BUDIKDAMBER'. Budikdamber adalah konsep budidaya campur sari dan hidroganik dengan cara menggabungkan lebih dari satu jenis budidaya dalam satu tempat atau satu instalasi, yaitu Ember menjadi media utamanya dan media-media lain yang konsepnya memanfaatkan barang bekas.  Dalam hal ini, saya mencoba membudidayakan ikan Lele dengan sayuran Kangkung. 

Nah, kali ini saya akan berusaha bercerita bagaimana cara membuat tempat Budidaya Ikan dalam Ember dengan memanfaatkan bahan yang mudah kita jumpai di sekitar ruamah. Untuk lebih lengkapnya, yuk simak terus tulisan saya!

Yang pertama, kita siapkan dulu bahannya, yaitu: 
1. Ember Plastik besar berkapasitas 80 liter. 
2. Gelas Plastik bekas minuman. 
3. Kawat Tali
4. Benih Kangkung 
5. Beih Ikan Lele 

Cara membuatnya adalah: 
PERTAMA: Buatlah gantungan untuk gelas plastik yang nantinya akan digunakan sebagai media tanam Kangkung. Buatlah gantungan dari kawat tali dengan cara mencetak bulatan atau lubang penyamgga gelas plastik. Cetak kawat pada botol yang diameternya sama dengan diameter gelas plastik yang akan digunakan.



KEDUA: Lubangi bagian bawah gelas plastik menggunakan solder. Fungsi dari lubang pada gelas plastik adalah sebagai sirkulasi air, agar air dapat diserap oleh tanaman.


KETIGA: Jika kawat penggantung dan gelas plastik sudah siap, maka masukkan arang dan sabut kelapa pada gelas plastik, ingat ya, arang kayu disimpan di bagian bawah dan sabut kelapa di bagian atas, isikan jangan terlalu penuh. Lalu masukkan bibit atau biji benih kangkung pada gelas plastik yang telah diberi arang dan sabut kelapa, sesuaikan saja banyak dari biji benih kangkung, saya sarankan 5 butir sudah cukup.



KEEMPAT: Kaitkan gelas plastik yang sudah terisi benih pada tepian ember, permukaan gelas plastik sejajar dengan tepian ember. Satu ember besar memerlukan sekitar 17 buah gelas plastik untuk terisi penuh, namun disesuaikan saja, karena diameter ember berbeda-beda.



KELIMA: Jika gelas plastik sudah terpasang di tepian ember, isi ember dengan air. Bagian bawah gelas plastik cukup terendam setinggi 1 cm saja, jangan terlalu penuh, jangan terlalu penuh, cukup hanya untuk membasahi media tanam kangkung saja. Lalu lubangi salah satu sisi dari ember untuk pembuangan air. Sesuaikan dengan bagian bawah gelas plastik, atau sekitar 8 cm dari tepian ember dengan diameter lubang sekitar 3 cm.


TERAKHIR: Masukkan ikan Lele. Untuk ember dengan kapasitas 80 liter, saya sarankan untuk diisi sekitar 30-50 ekor Lele saja, agar Lele tidak terlalu sesak, karena tentunya berpengaruh pada proses pertumbuhan Lele itu sendiri. Dan jika Ember yang dipergunakan masihbaru, saya sarankan untuk membersihkannya dan merendamnya dengan air selama 2-3 hari, agar bau plastik dapat diminimalisir.



Rajin-rajinlah merawat Budikdamber dengan cara mengecek kualitas air dalam ember, terutama saat awal penebaran benih Lele, karena resiko mati di awal sangat besar, jika ada Lele yang mati, makan air akan berbau, dan jika itu terjadi, maka air harus segera diganti dengan yang baru seluruhnya. Mengenai pemberian pakan pada Lele, berilah secukupnya, jangan berlebihan, karena jika pakan lele tidak termakan, makan itu juga dapat menjadi penyebab bau pada air. Periksalah kualitas air secara rutin. 

Baiklah, teman-teman juga bisa melihat bagaimana cara membuat Budikdamber ini di Channel Youtube saya. Semangat berkebun dan berbudidaya, ya! 

Stay Health and Farm On!


0 Comments:

Posting Komentar