Tanaman Jahe Mati Saat Usia Enam Bulan

Sebagai orang yang baru menekuni kegiatan bertani, banyak sekali tantangan dan kegagalan yang saya alami, mulai dari bagaiaman cara menyiapkan lahan yang baik, semai benih, proses penanaman, proses pemupukan, pengendalian hama, dan masih banyak lagi. Namun, kegagalan-kegagalan tersebut saya nikmati karena saya percaya itu merupakan proses belajar menuju keberhasilan. 

Seperti yang saya alami dalam proses menanam Jahe. Ini merupakan pengalaman pertama saya menekuni budidaya Jahe. Banyak sekali kendala-kendala yang saya hadapi, ini akibat ilmu saya yang masih sangat terbatas, hanya modal nekat. Dari mulai metode mempersiapkan lahan, saya mencangkul untuk menggemburkan tanah lalu saya beri pupuk kandang, lalu besoknya langsung saya tanami bibit rimpang jahe, padahal tanah yang baru diolah dan dicampur pupuk kandang harusnya didiamkan terlebih dahulu selama minimal 2 minggu, alhasil bibit rimpang jahe saya banyak yang busuk karena panas dan jamur. 

Selanjutnya, proses memilih bibit yang kurang maksimal. Hal ini disebabkan akibat saya yang terburu-buru dan ketidaktahuan saya tentang bibit unggul, saya hanya menggunakan bibit yang dibeli dari pasar tradisional, atau jahe yang dijual untuk konsumsi, bukan untuk bibit. 

Kesalahan saya selanjutnya adalah waktu tanam yang kurang tepat. Saya melakukan penanaman ketika musim penghujan mulai berakhir, akibatnya tanaman jahe saya yang seharusnya masih perlu pasokan air yang intensif, akhirnya mulai kekeringan. Tanaman jahe sendiri memerlukan pasokan air yang maksimal pada 3 bulan pertama sejak tanam, sedangkan tanaman jahe saya hanya menerima pasokan air maksimal hanya selama 2 bulan saja. Lahan untuk menanam jahe saya berada di huma yang hanya mengandalkan hujan untuk memenuhi pasokan air untuk tanaman.

Sekarang, tanaman jahe saya berusia tepat 6 bulan, dan tanaman jahe saya kering semua. Hal ini membuat saya stress dan khawatir, maklum saya sudah mengeluarkan dana yang cukup besar untuk menanam jahe ini. Lalu saya coba gali tanah pada tanaman jahe yang mati tersebut, maksud saya adalah untuk memeriksa rimpangnya, dan ternyata terdapat rimpang jahe yang masih segar dan lebih besar dari sebelumnya saat saya tanam, selain itu banyak bakal tunasnya. 

Setelah saya konsultasi dengan orang yang berpengalaman menanam jahe di huma, hal itu biasa terjadi, pada usia 6 bulan bagian tangkai dan daun jahe akan mengering dan mati, namun bukan berarti rimpangnya juga ikut mati, ini merupakan proses dari pertumbuhan jahe itu sendiri. Nanti ketika musim hujan selanjutnya tiba, maka tanaman jahe akan tumbuh kembali dengan tunas-tunas baru, dan ketika masa panen tiba atau pada usia 1 tahun, tanaman jahe juga akan mati sebagai tanda bahwa jahe sudah tua dan siap dipanen. 

Hal ini membuat saya merasa lebih tenang, dan ilmu baru saya dapatkan.

0 Comments:

Posting Komentar