Pengalaman Terkena ANOSMIA dan Cara Mengatasinya

Pandemi Covid-19 belum berakhir, ini memaksa kita untuk semaksimal mungkin menjaga kesehatan tubuh dengan cara selalu mingikuti protokol kesehatan di mana pun kita berada. Namun, banyak faktor yang dapat meruntuhkan usaha keras kita dalam menjaga kesehatan tubuh, salah satunya adalah cuaca. 

Seperti yang terjadi sekarang ini, pancaroba membuat cuaca tidak menentu yang berpengaruh pada suhu udara yang terkadang begitu panas terkadang begitu dingin, yang menyebabkan kondisi tubuh menjadi tidak stabil. 

Seperti yang saya alami beberapa waktu yang lalu, saya terkena flu yang cukup parah, bahkan mungkin ini flu terparah yang pernah saya alami, hingga saya mengalami Anosmia atau kehilangan indera penciuman secara total. Awalnya saya mengira terkena Covid-19, namun setelah diperiksa oleh dokter dan menjalani beberapa test, saya hanya terkena flu. Dan ternyata saat itu beredar kabar bahwa telah muncul virus influensa jenis baru dengan gejala yang lebih parah dari virus influenza sebelumnya. 


APA ITU ANOSMIA? 

Anosmia adalah hilangnya sebagian atau seluruh indera penciuman. Anosmia bersifat sementara namun bias juga bersifat permanen. Kondisi seperti ini terjadi karena adanya iritasi pada lapisan hidung seperti alergi atau flu yang dapat menyebabkan anda mengalami Anosmia sementara.

Walaupun seringkali terjadi hanya sementara, namun Anosmia dapat menimbulkan efek besar pada kehidupan seseorang. Seseorang yang mengalami Anosmia bisa saja mengalami depresi karena tidak dapat merasakan makanan kesukaannya, akibatnya dia kehilangan nafsu makan dan mengalami maltutrisi. Atau bisa saja dapat menghambat seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang sangat membutuhkan indera perasa dan indera penciuman dalam menyelesaikan pekerjaannya. 


PENYEBAB ANOSMIA

Anosmia sering disebabkan oleh pembengkakan atau penyumbatan di hidung yang mencegah bau tidak masuk ke bagian atas hidung. Anosmia terkadang disebabkan oleh masalah pada sistem yang mengirimkan sinyal dari hidung ke otak.

Pada kondisi yang lebih serius, misalnya ketika iritasi yang terjadi menjalar mempengaruhi syaraf atau otak, seperti tumor atau terjadi trauma tertentu pada bagian kepala, ini dapat menyebabkan Anosmia permanen. Hal ini juga dapat berhubungan dengan penyakit degeneratif atau karena proses penuaan. 

Di bawah ini adalah beberapa contoh penyebab Anosmia: 


Iritasi Selaput Lendir pada Hidung

Hal ini dapat diakibatkan oleh:

  • Infeksi sinus
  • Merokok
  • Flu biasa
  • Influenza
  • Alergi 
  • Kongesti kronis yang tidak berhubungan dengan alergi (rinitis nonalergi)

Pilek adalah penyebab paling umum hilangnya penciuman sebagian dan sementara. Dalam kasus ini, anosmia akan hilang dengan sendirinya.


Penyumbatan pada Saluran Hidung 

Kehilangan penciuman dapat terjadi jika ada sesuatu yang secara fisik menghalangi aliran udara ke dalam hidung. Ini mungkin termasuk:

  • Tumor
  • Polip hidung
  • Kelainan bentuk tulang di dalam hidung atau septum hidung


Kerusakan Syaraf atau Otak 

Di dalam hidung terdapat reseptor yang mengirimkan informasi melalui saraf ke otak. Kerusakan pada bagian tersebut dapat menyebabkan Anosmia. Berikut adalah beberapa kondisi yang disebabkan oleh kerusakan pada syaraf atau otak:

  • Alzheimer
  • Tumor otak
  • Masalah hormonal
  • Tiroid kurang aktif
  • Obat-obatan, seperti antibiotik dan obat darah tinggi
  • Sklerosis ganda
  • Parkinson 
  • Skizofrenia
  • Epilepsi
  • Diabetes
  • Hidung terpapar atau menghisap bahan kimia
  • Operasi otak
  • Kekurangan gizi
  • Terpapar radiasi
  • Konsumsi alkohol jangka panjang
  • Benturan 
  • Penuaan

Dalam kasus yang jarang terjadi, orang dilahirkan tanpa indra penciuman karena kondisi genetik. Ini disebut anosmia bawaan.


CARA MENGATASI ANOSMIA

Pengobatan tergantung pada penyebabnya. Jika kehilangan penciuman terjadi karena pilek, alergi, atau infeksi sinus, biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda jika anosmia tidak hilang setelah gejala pilek atau alergi mereda.
Perawatan yang dapat membantu mengatasi anosmia yang disebabkan oleh iritasi hidung meliputi:
  • Terapi dengan mencium bau yang menyengat seperti kayu putih, lemon, atau lainnya
  • Konsumsi Dekongestan, seperti Oxymetazoline, Pseudoephedrine, Ephedrine, Ipratropium Bromide, dan Phenylephrine
  • Konsumsi Antihistamin, seperti Chlorpheniramine, Promethazine, Ketotifen, Desloratadine, Fexofenadine, Cetirizine, Loratadine
  • Smprotan hidung steroid
  • Antibiotik
  • Berhenti merokok
Tentu saja anda harus berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk penanganan yang lebih tepat. 

0 Comments:

Posting Komentar