Tampilkan postingan dengan label Pidato. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pidato. Tampilkan semua postingan


Pengertian

Pidato merupakan kegiatan seseorang yang dilakukan di hadapan orang banyak dengan mengandalkan kemampuan bahasa sebagai alatnya. Pada saat berpidato sudah dapat dipastikan bahwa akan terjadi hubungan antara yang berpidato dengan yang diberi pidato. Oleh sebab itu maka sebelum berpidato, mereka hendaknya mempersiapkan dirinya dengan sebaik-baiknya agar tercapai apa yang diharapkan. 



Bismillahirrahmanirrahiim....


Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakaatuh


Alhamdulillah, alhamdulillah ‘ala ni’matil imani wal islam. Asyhadu’ala illa ha ilallah wa asyhaduanna muhammadan ‘abduhu warrasulluh. Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ‘ali Muhammad ;ama ba’du.


Yang terhormat Dewan Juri Lomba ..........,

Yang saya hormati para hadirin, serta

Teman-teman seperjuangan yang saya sayangi


Pertama-tama dan yang paling utama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Subahanahu wata’ala, karena berkat kasih dan sayang-Nya, kita selalu tercurah kebaikan dan dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan yang paling baik. Tak lupa, marilah shalawat serta salam kita haturkan pada junjungan kita, nabi agung, Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam. Beliau, adalah nabi yang telah membawa peradaban kita dari jaman kegelapan menuju jaman yang terang-benderang. 


Pada kesempatan yang baik ini, ijinkanlah saya untuk membawakan sebuah kabar baik untuk teman-teman semua. Apakah itu? Ya, kesempatan untuk mendapatkan tiket ke surga! Saya akan menyampaikan sebuah cara agar kita bisa mendapatkan tiket itu. Apa ya? Teman-teman tahu?


Ya... benar, saya akan menyampaikan tentang “Berbakti Kepada Orangtua”.


Hadirin wal hadirat rahimakumullah,


Pernah tidak ketika sedang bermain atau belajar, kemudian Ibu atau Ayah memanggil untuk meminta tolong? Apa yang akan kalian lakukan? 


Apakah langsung bergerak membantu atau malah diam saja? Seharusnya, ketika keduanya meminta tolong, kita berusaha membantu mereka. Apalagi jika Ibu kita yang membutuhkan pertolongan. Jadi, tidak baik apabila kita malah mengeluh ketika orang tua meminta bantuan kita. Atau bahkan mengucapkan kata “Ah!”, “Males!”, “Nggak mau!” dan sebagainya. Kenapa demikian?


Ya, coba pikirkan bersama saja teman-teman. Ibu kita selama ini sudah mengandung kita selama 9 bulan. Menjaga kita dalam kandungannya. Ketika kita lahirpun, Ibu memberikan semua kasih sayangnya pada kita. Ketika kita sakit, Ibu juga akan merasa sakit bahkan sampai sedih. Ayah juga berjasa bagi kehidupan kita, ayah bekerja dari pagi sampai malam untuk memenuhi kebutuhan kita tanpa pernah mengeluh pada kita. Coba pikirkan betapa lelahnya Ayah dan Ibu kita!


Oleh karena itu, pantaskah kita tidak berbakti pada keduanya?


Tentu, tidak wahai teman-temanku. Sebagai seorang anak, sesibuk apapun kita, ketika orang tua membutuhkan pertolongan, kita harus membantu mereka.


Hadirin wal hadirat yang saya sayangi,


Suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihiwassalam pernah didatangi oleh Ibnu Mas’ud. Ia bertanya pada Rasul:


“Amal apa yang paling dicintai Allah?”. Rasul menjawab “Shalat tepat pada waktunya.” Ibnu Mas’ud bertanya lagi, “Lalu apa lagi?”. Rasul menjawab “Birrul walidain.” Ibnu Mas’ud bertanya lagi “Lalu apa lagi Rasul?”. Rasul menjawab “Jihad fii sabilillah.” (H.R. Bukhari dan Muslim).


Dari hadis tadi, tentu kita jadi tahu kan teman-teman, betapa pentingnya untuk berbakti kepada kedua orang tua. Bahkan berbakti pada kedua orang tua lebih baik daripada jihad. Dulu Rasulullah pernah didatangi oleh seorang pemuda. Ia bertanya pada Rasul, “Ya Rasulullah sesunggunya aku ingin ikut untuk berjihad”. Rasulpun menjawab “Apakah orang tua mu masih hidup?”. Pemuda itu menjawab “Iya.” Maka Rasul menjawab kembali, “Kalau begitu kembalilah pada keduanya dan berjihadlah dengan berbakti pada mereka.” 


Hadirin wal hadirat yang berbahagia,


Sudah jelas kan betapa pentingnya kita untuk berbakti pada kedua orang tua terutama pada ibu kita. Ibu merupakan tiket ke surga kita yang paling utama. Teman-teman jangan pernah membantah ya apa yang Ibu kita katakan. Karena, ucapan yang Ibu katakan adalah doa yang mudah sekali dikabulkan oleh Allah.


Dulu ada seseorang yang mendatangi Rasul dan bertanya, “Wahai Rasulullah, pada siapakah aku harus berbakti pertama kali?”. Rasul menjawab “Ibumu!”. Pemuda ini bertanya lagi “Kemudian siapa lagi?”. Rasul menjawab, “Ibumu!”. Pemuda ini bertanya lagi, “Siapa lagi?”. Rasul menjawab, “Ibumu!”. Pemuda ini pun bertanya lagi, “Siapa lagi wahai Rasul?”. Rasul menjawab, “Ayahmu.” (H.R. Bukhari dan Muslim).


Bayangkan saja teman-teman Ibu disebut tiga kali dan ayah satu kali. Ini tandanya kita harus patuh pada Ibu kita, tapi jangan berpikir kita bisa seenaknya ya pada ayah. Ibu dan ayah adalah dua orang yang harus kita sayangi, karena ridha mereka juga mendatangkan ridha dari Allah untuk setiap perbuatan kita.


Dengan berbakti kepada orang tua, kita juga akan dengan mudah mendapatkan tiket ke surga. Allah sudah menjanjikan hal tersebut lho! Karena ada sebuah ungkapan yaitu Al-jannatu tahta aqdam al-ummahat yang artinya surga berada dibawah telapak kaki Ibu. Jadi mulai hari ini kita siap ya membantu Ibu dan tidak membantah? Siap tidak teman-teman untuk mendapat tiket masuk surga secara cuma-cuma?


Hadirin wal hadirat yang insya Allah dimuliakan Allah,


Kita sudah tahu keutamaan apa saja yang bisa kita dapatkan ketika berbakti pada kedua orang tua. Maka sudah sepantasnya kita untuk terus berusaha menjadi anak yang baik dengan mematuhi keduanya dan tidak membantah apa yang mereka sampaikan. Tahu tidak teman-teman? Kita adalah tabungan akhirat lho bagi kedua orang tua kita, oleh karena itu kita harus berusaha jadi anak yang shalih dan shalihah, salah satunya dengan mendoakan keduanya. Teman-teman hafal doanya tidak? Siapa yang belum hafal? Yuk, kita baca doanya bersama-sama. Saya hitung satu sampai tiga ya! Satu, dua, tiga...

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَلِوَ الِدَىَّ وَارْ حَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَا نِى صَغِيْرًا
Yang artinya : “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi aku diwaktu kecil.” Aamiin


Doa tadi harus selalu kita baca selepas shalat ya teman-teman. Doa ini dapat menjadi tabungan bagi kedua orang tua kita jika telah tiada. Teman-teman juga bisa membaca doa ini di waktu-waktu yang mustajab lho! Jadi, kalau selesai shalat jangan langsung lari dan bermain, tapi mendoakan kedua orang tua dulu ya!


Hadirin wal hadirat rahimakumullah,


Seperti yang sudah saya sampaikan tadi, berbakti pada kedua orang tua merupakan hal yang wajib bagi kita terutama berbakti kepada Ibu. Dengan berbakti pada kedua orang tua, kita akan mendapatkan jaminan surga dengan mudah. Selain itu, ridha Allah itu berasal dari ridha orang tua. Maka, jangan pernah membantah apa yang diucapkan orang tua ya! Mari kita jadi anak yang shalih dan shalihah teman-teman!


Demikian tadi sedikit yang dapat saya sampaikan, terima kasih karena sudah mau memperhatikan dan jika banyak salah kata atau perilaku, saya mohon maaf.


Es dawet pakai santan,

Kalau ada salah mohon dimaafkan

Billahi taufik wal hidayah,

Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakaatuh


Source: https://id.scribd.com/document/437559108/Teks-Pidato-Anak




Bismillahirrohmanirrohim 

Buah pinang dibagi opat 
Pamasihan di mang Ahmad 
Jawablah salam anu semangat 
Tawis anjeun umat nabi Muhammad 

Assalamu’alaikum Wr.Wb. 

Langkung tipayun hayu urang sami-sami manjatkeun puji sinareng syukur ka Alloh SWT. Anu mana mantena parantos nyiptakeun dualisme anu teu tiasa dipisahkeun antawis hiji sareng anu sanesna. Langit sareng bumi, bulan sareng panon poe, cai sareng taneuh, dugikeun kasampurna kahirupan manusa di alam dunya. 

Teu kakantu n sholawat sinareng salam mugia dilelerkeun ka junjunan alam nyaeta Nabi Muhammad SAW. Anu mana anjeuna parantos ngabimbing umat kana jalan anu caang tur hurung mancur nyaeta DINUL ISLAM. 

Dina kasempetan ieu abdi bade neda widi seja ngiring tausiyah singkat anu judulna:
“ANJEUN HIJRAH DINA KAHIRUPAN MODEREN”

Angin malam membawa nikmat 
Tidur dalam nyenyak sangat
Saya sampaikan salam dengan hormat 
Kepada muslimin dan muslimat 
Assalamualaikum Wr. Wb. 
Handan syakirin wasyukurillah wasolatu ala Rosulillah 
Amma ba’du 
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang mana Beliau telah menciptakan dualisme yang tak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Langit dan Bumi, Bulandan Matahari, Air dan Api sehingga sempurnalah kehidupan manusia di muka bumi ini. Dan tidak lupa pula solawat beserta salam kepada junjunan kita Habibana wa Nabiyana Muhammad SAW, yang mana beliau telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benerang yaitu Diinul Islam. 
Dengan niat yang tulus karena Alloh saya akan belajar bertausiyah tentang ‘KEJUJURAN’


Bismillahirrohmanirrohim 
Assalamu’alaikum Wr. Wb. 
Hamdan syakirin wasyukurillah wassolatu’ala Rosulillah, Amma ba’du 
Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Alloh SWT yang mana beliau telah menciptakan dualism yang tak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, langit dan bumi, bulan dan matahari, air dan api. Sehingga sempurnalah kehidupan manusia di muka bumi. Tak lupa pula solawat beserta salam kepada junjunan kita habibana wanabiyyana Muhammad SAW, yang mana beliau telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang, yaitu dinul islam. 
Hadirin rohimakumulloh. 
Dewan juri yang saya hormati, teman-teman yang dimulyakan oleh Alloh SWT. Dalam kesempatan yang baik ini saya akan belajar menyampaikan tausiyah yang berjudul Birul Walidain. 


Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadiran Alloh SWT yang mana beliau telah menciptakan dualism yang tak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, langit dan bumi, bulan dan matahari, air dan api, sehingga sempurnalah kehidupan manusia di muka bumi ini.
Tidak lupa pula sholawat serta salam kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW yang mana beliau telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang yaitu Diinul Islam. 
Hadirin rohimakumulloh. 
Dewan juri yang saya hormati, teman-teman yang dimuliakan oleh Alloh, dalam kesempatan ini saya akan belajar menyampaikan tausiyah yang berjudul “Kewajian Mencari Ilmu”. 
Jika kita melihat pemuda jaman dahulu, berbaicara sopan dan tertunduk hormat, tapi jaman sekarang mereka berbicara suara lantang dan kepala geleng-geleng.