Tampilkan postingan dengan label Sekitar Kita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sekitar Kita. Tampilkan semua postingan
Adalah salah satu unsur yang tidak akan pernah bisa lepas dari kehidupan. Dengan warna, sesuatu bisa dikenali. Dengan warna, komunikasi universal bisa terjadi. Dengan warna, sebuah karya akan terlahir melalui ekspresi. 

Bagi sebagian besar orang, mempunyai warna kesukaan adalah bagian dari jati diri. Nyaman dalam zona warna tertentu dapat membuat dirinya merasa berjaya dan bermakna. Ya, memang sudah seharusnya begitu. 

Bagiku, semua warna dapat mewakili segala hal dalam diri. Semua aku buat istimewa tanpa terkecuali, sehingga aku dapat dengan leluasa memadukan diantara mereka, hingga mendapatkan suasana yang tak jauh dari sempurna.  

Dan pada akhirnya, aku selalu ingin belajar dari warna, yang akan menemukan suasanyanya bila mereka berpadu-padan, karena setiap mereka (warna) memiliki "nyawanya" sendiri.

:)
Morning Shine :)
Ada gak diantara teman-teman yang pernah mengalami keruwetan/kejadian tidak menyenangkan yang terjadi dipagi hari saat akan memulai aktivitas, dan keruwetan/kejadian tidak menyenangkan itu terus teman-teman temukan dalam menjalani aktivitas dihari itu?. Kalo aku sih pernah. Dan jika aku perhatiakan dengan mengingat kembali hari-hari dimana aku mengalami keruwetan dipagi hari, kebanyakan memang hariku saat itu akan menjadi tidak menyenangkan. Walaupun tidak selalu.


Syukur Alhamdulillah, untuk kesekian kalinya aku dinobatkan sebagai salah satu penerima award. "Sunshine Award", itulah nama award yang aku terima kali ini. "Sunshine Award" ini aku dapatkan dari 3 (tiga) orang blogger yang selama ini menemaniku dalam ber-bligging ria, yaitu Cak Oni, Mas Indra dan Mbak Dedaunan Hijau (Maaf untuk Dedaunan Hijau, aku panggil itu aja ya, soalnya aku nggak tahu nama anda yang sebenarnya hehe...).

different
Gambar : Rudy Arra

Manusia diciptakan secara berbeda-beda antara satu dengan yang lain, baik itu dari bentuk fisik, sifat, pola fikir, keinginan dan lain sebagainya. Mungkin salah satu alasana kenapa Tuhan menciptakan Manusia dengan perbedaan adalah supaya Manusia bisa belajar memahami diri sendiri dan belajar saling memahami antara satu dengan yang lainnya. 

Sebagai mahluk sosial, tentu saja Manusia membutuhkan pihak lain untuk menyempurnakan statusnya itu, sehingga Manusia dituntut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Tapi sebagai mahluk yang dikaruniai kemampuan berfikir untuk menentukan jalan hidupnya, tentu saja Manusia juga harus mampu menjaga "Peta Perjalanan" yang dia yakininya sebagai petunjuk dan acuan agar arah tujuannya tetap berada pada jalur yang jelas dan tidak terombag-ambing oleh berbagai pemahaman yang dapat memutar balikkan pemikiran.

Saat aku sedang menikmati semangkuk Bakso di salah satu Kedai Bakso pinggir jalan di sekitar Terminal Ciamis,  aku mendengar ada dua orang anak laki-laki yang sedang bercanda dengan cara beradu argumen. 

(Dalam bahasa Sunda)

Anak 1 : "Ayahku doong yang paling hebat, dia jago komputer, sekolahnya tinggi, banyak duit, aku minta kaset PS yang baru langsung dibeliin. Pasti Ayahmu gak gitu kan?"

9/12/2012 22:16
sekedar pemberitahuan
ACEH pukul 5 sore kemarin mendengar suara anjing lagi mengaum seperti raksasa untuk yang kedua kalinyari bawah dasar laut samudra pasifik.menurut para ulama,itu suara Dajjal yg berusaha naik ke dunia.oleh karena itu kita disuruh senantiasa tidak berhenti mengumandangkan adzan dan mendirikan sholat.siapa yang membaca ini,tolong sebarkan ke 20 orang.jangan dipermainkan lillahi Ta’ala. Demi alloh ini amanahmu,
Begitulah isi dari SMS yang aku terima melalui nomor HP-ku pada tanggal 22 December 2012 20:03. Aku tulis isi SMS yang aku terima itu sama persis seperti yang tertera pada layar HP-ku dengan memperhatikan ukuran huruf, spasi dan tanda baca. Tanpa aku mengurangi ataupun menambah satu huruf pun disana. Semoga saja aku benar.

Sebelumnya mohon maaf, karena akhir-akhir ini aku jarang menulis postingan atau sekedar berkunjung dan memberi komentar di Blog kawan-kawan semua. Tanpa mengurangi rasa hormatku pada kawan-kawan Blogger semua, aku akui bila belakangan ini aku memang berada dalam zona malas untuk blogging. Akan terasa terlalu berlebihan jika aku harus mengaku sangat sibuk sehingga tidak sempat untuk blogging, karena masa iya selama 24 jam dalam sehari tidak bisa meluangkan waktu selama 2 jam saja untuk menulis/blogging?. Terdengar berlebihan bukan?. Kecuali jika aku adalah manusia yang super duper sibuk banget-banget, baru akan mempergunakan alasan ‘SIBUK’ sebagai alibiku karena jarang blogging.


Catatan Kecil
Pagi ini, aku merasa begitu lebih baik, walaupun keadaan mengalir seperti biasa. Ditemani secangkir kopi hangat dengan alunan Instrumental Music karya Lee Ritenour dan Dave Grusin, cukup mampu menghangatkan semangatku. Lantas aku curahkan pada catatan kecil ini.

Sapaan dari sahabat adalah sebuah motivasi yang begitu bertenaga untukku dalam meredam semua emosi kemarahanku yang meletup-letup. Memperhatikan kekhasan tingkah laku manusia-manusia kecil yang seakan sanggup menjalani hidup mereka tanpa beban, terbuka dan selalu ingin tahu, cukup mampu mendidihkan darahku sekaligus membuatku tersenyum bahagia.




Dear Bapak Jokowi,

Pertama-tama saya ingin mengucapkan Selamat atas terpilihnya Bapak Joko Widodo dan Bapak Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Periode 2012-2017. Saya harap Bapak bisa dengan tegar dapat menerima musibah ini, karena dengan terpilihnya Bapak menjadi seorang Pemimpin sebuah Kota yang begitu penuh dengan permasalahan yang menunggu untuk diselesaikan, tentunya beban tanggung jawab yang Bapak emban akan akan semakin berat. 

Terus terang, aku ini termasuk orang yang sulit untuk akrab dengan orang yang baru aku kenal. Aku akan memilih diam dibanding membuka topik pembicaraan, apalagi ketika aku merasa tidak sreg dengan lawan bicaraku, maka kata-kata yang keluar dari mulutku pun hanya akan seperlunya saja. Bukan karena congkak, jutek atau sombong, tapi aku ini memang orangnya minderan, seringkali tidak percaya diri, makanya aku cenderung membuat gaya dan penampilanku menjadi ‘berantakan’, biar ancur deh sekalian.  

Tapi ketika aku menemukan orang yang menurutku terasa enak dan nyambung saat diajak bicara, aku bisa langsung menjadi pihak yang mendominasi percakapan. Setelah itu aku tidak akan merasa sedang berbicara dengan orang asing, apalagi kalau becandaan kami nyambung, biasanya komunikasi kamipun akan terus berlanjut. 



Entah mendapat bisikan darimana atau dari siapa, tiba-tiba Mbak Nina yang cantik itu menyertakan namaku pada daftar penerima Award yang Ia bagikan pada tanggal 18 November 2012 yang lalu, padahal kami belum lama saling mengenal. Ah memang pada dasarnya Mbak Nina itu adalah wanita yang baik hati ya. 

 Sebelumnya aku mohon maaf ya Mbak karena baru bisa mengerjakan tugas dari Mbak Nina ini. 

Menurut prosedur yang berlaku dalam lembar tugas yang diberikan oleh Mbak Nina ini sih, pada langkah pertama aku harus menyebutkan 11 hal tentang diriku, tapi berhubung tidak ada yang bisa dibilang spesial dari diriku ini, mendingan langsung lihat saja deh disini. Tapi tak ada yang penting kok disana, makanya kita langsung beranjak pada Langkah selanjutnya saja ya.


Jika sebuah Award diberikan kepada seseorang atas dasar apresiasi terhadap prestasi yang membanggakan, itu memang sudah seharusnya. 

Jika sebuah award diberikan atas dasar menghargai kewibawaan dan pengaruh baik seseorang, itu memang sudah sepatutnya demikian. 

Tapi jika sebuah Award diberikan karena prestasi seseorang dalam membuat kekacauan pada kolom komentar sebuah blog, hmm...sepertinya ini adalah sesuatu yang Indonesia banget, karena aku yakin ini memang hanya terjadi di Negara kita tercinta ini. Keren kan?

Dan Award yang disematkan oleh Mas Indra kepadaku kali ini termasuk pada Award dengan kategori terakhir diatas. 



Terserah apapun yang akan anda pikirkan tentang alasan kenapa Award ini bisa disematkan kepadakau, tapi yang pasti aku merasa begitu senang sekaligus bangga atas penghargaan ini, karena ini menunjukkan jika Misi terbukaku telah berhasil, yaitu memporakporandakan kolom komentar blog orang ataupun blog sendiri dengan menggunakan metode OOT yang santun hehe...

Selain itu, aku juga yakin Mas Indra menyematkan penghargaan ini kepadaku atas dasar hubungan pertemanan diantara kita yang sudah terasa begitu dekat dan tidak canggung lagi dalam berinteraksi, walaupun kita belum lama saling kenal, bahkan jika dihitung belum genap dua bulan lho Mas, tapi hubungan kita sudah terasa kian dekat.

Bagiku ini begitu istimewa, dan semua ini terasa jauh lebih istimewa lagi karena aku disandingkan dengan dua orang Blogger senior yang mempunyai pengaruh besar dalam dunia Blogging Indonesia, yaitu Kang Asep Haryono dan Mas Zachronisampurno. Pada awalnya aku sangat segan dan minder untuk berinteraksi dengan beliau-beliau ini, karena pada awalnya mereka selalu menulis dengan gaya bahasa yang sangat serius dan perfectsionist banget, baik itu pada postingan ataupun dalam berkomentar. Tapi setelah aku kenal dengan mereka, eh ternyata bisa diajak gila-gilaan juga hihi...bahkan sekarang aku bisa merasakan kedekatan hubungan pertemanan diantara kami. Haaaah...untukku yang bukan siapa-siapa ini, sungguh sangat menyenangkan bisa berteman dengan mereka.

Dan untuk Mas Indra, aku ucapkan terima kasih banyak atas segala perhatiannya, semoga dengan ini kita bisa semakin dekat, dan selanjutnya tinggal kita memikirkan...mau dibawa kemana hubungan kita...

#kecup

Seandainya gue bekerja di Direktorat Jenderal Pajak lalu gue melakukan korupsi, terus apakah itu berarti Direktorat Jenderal Pajak adalah lembaga yang korup?

Seandainya gue adalah Bobotoh yang suka bikin rusuh saat di Stadion ataupun diluaran, terus apakah itu bereati semua Bobotoh di dunia ini adalah tukang rusuh?

Seandainya gue seorang anggota Geng Motor lalu gue melakukan kekerasan dijalanan, terus apakah itu berarti semua Geng Motor di dunia ini adalah kumpulan berandalan?
Ini merupakan bagian kedua dari postinganku dengan konsep yang sama yang aku posting pada bulan Mei lalu. Konsep dari postingan ini adalah dengan mewawancarai diriku sendiri dengan menyertakan sosok imaginer bernama Idur sebagai sang Pewawancara. Aku kemas tulisan ini dengan menggabungkan unsur fakta dan fiksi.

Gak tahu kenapa, tiba-tiba siang hari tadi Saya mendadak ingat sama Mas Idur yang pada Bulan Mei lalu pernah mewawancaraiku...Haaah...entah angin apa yang membuatku ngangenin pria centil nan melambai itu. Kalo flasback, saya jadi senyum-senyum sendiri saat teringat Interview  tempo hari.

Dan sore hari tadi, dalam waktu luangku, diapun mendatangiku kembali dengan misi yang tetap sama, yaitu mewawancaraiku.


Maaf, Mimin belum bisa posting artikel dengan tema yang berguna bagi Nusa dan Bangsa, karena Mimin sedang menghadiri diskusi di kolom komentar blog-nya orang-orang keren.


Mau ikutan?, sebaiknya jangan!. Tapi jika anda memaksa, Mimin merekomendasikan dua opsi lokasi diskusi:

Lokasi #1
Diskusi yang dikhususkan untuk Blogger yang bersedia menerima kami apa adanya.

Lokasi #2
Diskusi untuk para Blogger berpangkat SERSAN (Serius tapi Santai).


-Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Yang Tanpa Hasil Ini-

#Miminpun Kabur# 

Malam ini malam minggu, dan diluar hujan, diem dirumah aja ahh...pergi juga mau pergi ke mana kalau ujan gini, toh kekasih pun berada disuatu tempat nun jauh disana. Jadi...mendingan buka twitter, sambil Blogging-an, eh kebalik deh, harusnya Blogging sambil Twitter-an dengan ditemani secangkir Kopi Abjad (males nyebutin merek lagi ah...).

Aku buka postingan Typography terbaruku, dan mataku langsung terbelalak ketika membaca salahsatu komen dari salah satu sahabat Bloggerku, seperti inilah komen dari Beliau.


Komen Mas Budi


Ya, Beliau adalah Mas Budi Purnomo yang telah berbaik hati padaku dengan memberiku bingkisan secara cuma-cuma yang sungguh tak terbayangkan olehku sebelumnya, yaitu sebuah Award yang bertajuk “Top Freindship Award Untuk Sahabat”


Top Friendship Award
Award dari Mas Budi Purnomo

Award ini begitu istimewa bagiku karena ini merupakan Award pertama yang aku terima selama perjalanan Blogging ku sejak bulan February lalu. Sungguh aku sangat tersanjung atas kejutan yang telah Mas Budi berikan padaku ini, aku sangat mengapresiasinya.

Disisi lain aku salut pada Beliau yang telah memberiku penghargaan ini, karena aku tahu bahwa  Beliau adalah seseorang yang setiap harinya selalu disibukan oleh pekerjaan dan kegiatan primer lainnya, akan tetapi Beliau masih saja menyempatkan diri untuk berbagi pada kawan-kawan sesama Blogger-nya, ini adalah salah satu bentuk kepedulian Beliau akan silaturahmi yang memang seharusnya harus selalu dijaga agar terus terjaga.

Aku ucapkan banyak terima kasih pada Mas Budi Purnomo yang telah sudi memasukan diriku yang bengal ini pada daftar penerima award, sekali lagi aku begitu tersanjung atas apa yang telah Mas Budi persembahkan untukku. Suer deh, tiba-tiba malam yang dingin ini langsung terasa hangat di tubuhku, jauuuuuuh lebih hangat dari kehangatan yang disajikan oleh Kopi Abjad yang kini sudah dingin.

Terus terang, semangat blogging-ku melonjak drastis setelah mendapat Award ini, walaupun aku masih bingung mau diapakan Award ini hihi...maklum saja ya, aku memang belum begitu mengerti soal ini, haduuuh...payahnya aku. Tapi yang pasti aku akan menyimpan dengan baik pemberian Mas Budi ini di Blogku dan juga pada salah satu folder dihatiku hehe...

Semoga Mas Budi senantiasa sehat selalu, sehingga dapat melakukan aktivitas pokok Mas Budi di dunia nyata dan juga dapat terus menyisihkan waktunya untuk menulis sesuatu yang selalu sanggup menginspirasi kami para juniormu.

Untuk kesekian kalinya aku ucapkan terima kasih banyak untuk Mas Budi Purnomo. Aku berharap suatu saat nanti kita bisa bertemu secara langsung sambil menikmati Kopi Abjad bersama.

Ketika kemarau,siang hari panas terik, ngeluh...katanya gak nahan gerahnya hingga ada yang bilang ‘Neraka Bocor’.  Jalanan berdebu, ughh...emosi gampang naik sampai-sampai punya slogan ‘senggol bacok’. Air langka, hidup pun terasa sangat sengsara. Manusiapun merengek pada Tuhan nya agar segera diturunkan hujan. 

Hujan pun turun, lalu ada yang berkata denga nada kecewa “yaaah ujan!”. Ketika langit mulai kelabu dan gerimispun turun, ada yang berkilah “ah, cuacanya tidak mendukung”. Diluar hujan, males kemana-mana, diam dirumah dan menyamankan diri sendiri hingga lupa mensyukuri do’a nya yang telah dikabulkan oleh Tuhan, sambil berkata “Nanti aja ah, tanggung enak nih!”. 

Untuk kesekian kalinya aku mendengar ungkapan “Musik Kampungan”. Sampai sekarang aku tidak pernah tahu spesifikasi seperti apa yang membuat sebuah lagu atau musik bisa disebut sebagai musik kampungan, musik norak, musik tidak berkualitas, atau musik ecek-ecek. Karena setahuku lagu atau musik yang mereka sebut sebagai musik kampungan ini justru sangat disukai dan mempunyai penikmat/penggemar yang jumlahnya tidak sedikit. Bahkan beberapa masyarakat yang di klaim sebagai masyarakat ‘kelas ataspun’ turut menyukainya.

Jujur saja aku bukan termasuk penikmat setia dari karya Musisi seperti Kangen Band, ST12, Wali Band, Hijau Daun Band atau semacamnya (Maaf, bukan bermaksud mendiskriminasikan beberapa pihak  dengan menyebut nama secara vulgar, tapi karena menurut yang aku dengar selama ini bahwa merekalah yang selalu menjadi objek ‘musik kampungan’) , tapi aku sama sekali tidak membenci mereka terlebih karya-karya nya. Aku hanya merasa suasana dan materi yang terdapat pada karya mereka tidak sesuai dengan seleraku. 

Hmm...tak ada banyak hal yang aku lakukan di hari minggu kali ini, selain makan, nonton TV, bobo, dan Blogging. Tapi sebelum aku melakukan hal-hal yang aku sebut barusan, pagi harinya aku melakukan hal yang bagiku merupakan hal besar dan dapat mempengaruhi kualitas hidupku di masa depan. Hal besar itu bukan melakukan orasi besar-besaran untuk memberi dukungan pada KPK ataupun  memenangi kompetisi olompiade Fisika, tapi hal besar itu adalah...lari pagi.-_-"

Baiklah...aku rasa anda akan sedikit menyesal setelahselesai membaca paragraf pertama diatas, tapi bagaimanapun juga buatku saat ini yang namanya melakukan lari pagi merupakan hal yang besar. Lari pagi tadi adalah lari pagi pertamaku disini semenjak kepindahanku dari Bandung sekitar 1,5 tahun lalu. Waktu di Bandung aku punya jadwal olahraga rutin, seperti futsal, badminton, nyuciin mobil tetangga, bersihin torn air, cuci baju akhir pekan, ataupun sekedar dorong motor nyari tambal ban karena bocor ban, pokoknya yang penting keringetan.

Punya teman yang kecanduan show off itu memang terkadang sanggup membuat perasaan menjadi was-was, saat sedang barengan sama dia seakan nasib kita sangat tergantung pada situasi sekeliling saat itu. Oke lah jika memang hal yang dipamerkannya itu dapat dipertanggung jawabkan sebab akibatnya, tapi jika itu hanya OmDo (Omong Doang), ujung-ujungnya kan orang yang bareng sama dia juga yang dongkol.

Saat sedang ngobrol berdua, sikap pamernya itu bisa jadi penghangat suasana. Yaa...seenggaknya kami gak akan kehabisan bahan obrolan lah, walaupun yang menjadi narasumber sering kali dia, aku sih paling cuma bisa banyak banyak bilang “Oh ya?!”...“Oo...gitu ya?!”...”Woow!!!”...”Masa sih?”...”Hmmm!!!” atau terkadang  “...” (maksudnya speechless karena omongannya yang gak masuk akal) :D.

Tapi situasi akan berbanding terbalik saat berada ditempat umum atau sedang ngobrol sama orang-orang yang tidak mengenal dia dengan baik. Sebagai seseorang yang terlanjur berstatus temannya, aku harus menyiapkan mental untuk menghadapi ‘Jlebb Moment’ saat dia sedang berkicau tentang apa yang dia punya atau tentang apa yang dia pikirkan.