Cucuran keringat masih terasa di punggung, begitupun aroma ketek masih semerbak tajam dalam radius kurang lebih 2 meter mengikuti arah angin, tapi kali ini saya sudah tidak sabar ingin berbagi cerita di awan.
Berawal dari percakapan santai seusai latihan dengan kang Erik di bawah tiang pull up. Sambil selonjoran di atas paving block pinggiran track dan dikelilingi oleh jejak-jejak manusia modern yang katanya jauh lebih cerdas. Bisa tebak bagaimana bentuk jejak-jejak tersebut? Ya, berupa plastik-plastik tak terpakai yang berserakan di area yang seharusnya tanpa dikomando siapapun harus turut menjaga kebersihannya.
Begitu saja saya nyeletuk pada kang Erik "...a Erik, andai saja anak-anak belum berangkat mengikuti test seleksi TNI mereka, kita bisa bergerak mungutin sampah bareng, pasti seru..." Lalu kang Erik membalas "...kenapa gak kita berdua aja sekarang bergerak? Ayo sambil menuju parkir kita keliling track mungutin sampah!" Kalimat yang begitu kuat nancap di otak saya dari kang Erik. Kami pun langsung bergerak dengan memanfaatkan kantong kresek yang kami dapat dari tempat sampah untuk mengumpulkan sampah-sampak yang berserakan tadi.
Saat itu kami banyak mendapat tatapan aneh dari beberapa pengunjung di sana, entah apa yang mereka pikirkan, semoga saja pikiran positif untuk kami. Tapi diantara tatapan aneh itu, terdengar suara mungil "Om...om...ini sampahnya" ujar seorang anak SD yang masih memakai seragam olahraga sambil menyodorkan segenggam sampah plastik bekas es sirop dan cilok di tangan kecilnya. Sambil bertingkah khas anak-anak, ia pun mulai memunguti sampah dengan beberapa temannya. Ya ampuun, tindakan anak-anak itu adalah investasi yang sangat berharga bagi saya.
Selain itu beberapa teman mahasiswa juga mulai memunguti sampah dan memberikannya kepada kami, meskipun hanya sebatas memungut sampah yang ada di hadapan mereka saja, tapi saya anggap ini akan menjadi awal yang baik.
Dan kami sudah sepakat untuk berusaha melakukan gerakan memungut sampah ini setiap usai latihan, tak perduli hanya kami berdua yang melakukannya. Tapi bagaimanapun kami tetap berharap, akan semakin banyak orang yang tergerak melakukan hal yang sama seperti yang telah kami lakukan, yaitu bergerak memungut sampah di lapang Lokasana Ciamis.