Pernah, gak, sih merasa jenuh dengan segala rupa kepenatan kota? Lalu ingin liburan ke suatu tempat yang tenang dengan segala keasrian alam? Ya, itulah yang duulu saya rasakan. Memiliki hobi berkebun tak pernah terlintas dalam benak saya sebelumnya, jangankan berkebun, menginjakkan kaki di tanah tanpa alas kaki saja rasanya sudah risih. 

Namun, seiring berjalannya waktu, bertambahnya pengalaman dan perubahan lingkungan, pola pikir dan minat seseorang dapat berubah, bahkan hingga 180 derajat. Seperti yang saya alami, disebabkan oleh rasa jenuh dengan suasana perkotaan yang sungguh membuat penat, membuat saya memiliki ketertarikan khusus dengan suasana alam, dan akhirnya sering melakukan perjalanan ke tempat dengan suasana alami, seperti hutan.

Semakin jatuh cinta dengan alam, menumbuhkan minat saya pada tumbuhan, saya mulai jatuh cinta pada tumbuhan dan merasa lebih tenang jika dapat melihat berbagai macam tumbuhan secara langsung. Akhirnya saya mulai mengenal konsep Urban Farming yang pernah saya ceritakan disini

Kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya mengonsumsi buah Zuriat. Awalnya saya tidak tahu tentang buah ini, namun ketika saya dan istri memutuskan untuk melakukan Promil, buah Zuriat termasuk rekomendasi. 
Sekilas informasi tentang Buah Zuriat, nama lain dari tanaman ini adalah Doum Palm dengan nama latin Hyphaene thebaica. Tanaman ini biasa tumbuh di negara-negara Arab dan Afrika. Saya dapat informasi dari beberapa sumber yang kredibel, banyak sekali kandungan nutrisi didalamnya, yaitu kaya akan karbohidrat, sehat, vitamin dan mineral seperti Fosfor, Kalsium, Magnesium dan vitamin B1, B2, B3. 
Berikut adalah beberapa khasiat yang dirasakan ketika saya baru 10 hari mengkonsumsi buah Zuriat:



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit kulit merupakan suatu penyakit yang menyerang pada permukaan tubuh, dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab (Susanto & Ari 2013). Penyakit kulit dapat juga disebabkan oleh jamur, virus, kuman, parasite. Lingkungan yang kotor akan menjadi sumber munculnya berbagai macam penyakit kulit. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi penyakit kulit yaitu iklim yang panas dan lembab (Candra, Asmuji, Permatasari 2015). 

Kesehatan kulit perlu diperhatikan, karena kulit tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia (Muttaqin & Sari 2011). Penyakit kulit banyak dijumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena Indonesia beriklim tropis. Iklim tersebut yang mempermudah perkembangan bakteri, parasit maupun jamur. 

Menurut data Depkes RI prevalensi penyakit kulit di seluruh Indonesia di tahun 2012 adalah 8,46 % kemudian meningkat di tahun 2013 sebesar 9%. Penyebab penyakit kulit selain bakteri, parasit, maupun jamur yaitu kurangnya pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan kulit. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Lasaib, Joseph & Akilli (2015) sebesar 84,2 % menyimpulkan bahwa mayoritas responden mengalami kejadian penyakit kulit. 



MAKALAH
SEJARAH PENIGGALAN HINDU DI SITUS KARANGKAMULYAN









Disusun oleh :
.....................................



PRODI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ..............................................
................................
2019/2020



Download File Excel via GOOGLE DRIVE

Download File Word via GOOGLE DRIVE


Download File Word via GOOGLE DRIVE
PAPER: Pengaruh Game Online Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa" 



Download File Word via GOOGLE DRIVE
Memiliki bentuk perut yang ramping, bokong dan bentuk paha yang menarik tentu saja menjadi keinginan setiap orang, baik bagi wanita atau pria karena ciri-ciri tersebut merupakan karakteristik tubuh yang sehat. Namun tentu saja hal itu tidak akan datang hanya dengan cuma-cuma, terlebih dengan gaya hidup yang tidak sehat, diperlukan usaha yang memerlukan konsistensi, dedikasi dan semangat untuk memiliki tubuh yang lebih sehat.

Namun, ada yang lebih penting dari sekedar bentuk, otot abdomen, otot punggung, otot bokong dan otot paha yang terlatih tentu akan memberikan fungsi yang lebih baik, terlebih bagi mereka yang dalam kesehariannya selalu bergerak aktif secara fisik, stabilitas, kekuatan, keseimbangan dan ketahanan tubuh mutlak harus dimiliki, khususnya pada bagian Mid Body.

Kali ini saya akan berusaha menyuguhkan teknik latihan yang konsentrasinya adalah pada bagian abdomen atau bagian abdomilal (perut), punggung dan glutes (bokong/panggul/paha) yaitu 4 Circuits Abs Workout. Pada dasarnya 4 Sirkuit latihan ini merupakan latihan pendukung untuk para pelari. Keempat jenis Sirkuit ini memiliki putaran gerakan yang berbeda, karena memang tujuan dari efek yang dihasilkan juga berbeda, yaitu: Stabilitas, Tenaga (Ketahanan), Keseimbangan dan Kekuatan.

Tinggal di perkotaan dengan iklim yang panas, tanah yang gersang, udara yang penuh polusi, membuat kita mudah penat dan stress. Bangunan-bangunan yang saling berdekatan bahkan saling menempel satu sama lain, membuat ruang hijau menjadi sulit ditemukan. Oleh karena itu, masyarakat perkotaan harus pintar-pintar memanfaatkan lahan yang ada di sekitarnya, walau itu sempit sekalipun. 
Tanaman dan suasana hijau merupakan antidepresan yang ampuh, berada di sekitar tanaman atau bahkan hanya memandangi tanaman saja rasanya sudah sangat menenangkan, terlebih jika bisa 'bercengkrama' dengan tanaman, menanamnya, menyiramnya atau bahkan dapat memetik hasilnya, merupakan obat yang sangat ampuh menghilangkan kepenatan. 
Oleh karena itu, hingga kini konsep Urban Farming masih menjadi hal yang disenangi di kalangan masyarakat perkotaan. Dengan memanfaatkan lahan sempit di belakang atau di halaman rumah, sudah bisa mengunjungi 'tempat wisata' gratis di rumah sendiri. 
Seperti yang saya lakukan, ketika awal menempati rumah ini, halaman begitu gersang, panas dan penat. Satu-satunya cara untuk mengubah suasana halaman rumah yang sangat tidak menyenangkan tersebut adalah membuat sebuah taman mungil di halaman. Namun setelah dipertimbangkan kembali, rasanya taman saja tidak cukup, setidaknya halaman rumah harus bisa menghasilkan sesuatu yang bisa dikonsumsi. Ya! Urban Farming solusinya.