Perkara Sisindiran

Sisindiran teh asalna tina kecap sindir, anu ngandung harti omongan atawa caritaan anu dibalibirkeun, henteu togmol. Luyu jeung eta, dina sastra Sunda anu disebut sisindiran teh nyaeta karya sastra anu ngagunakeun rakitan basa kalawan dibalibirkeun. Dina sisindiran, eusi atawa maksud anu dikedalkeun teh dibungkus ku cangkangna.

 

Wangunan sisindiran teh kauger ku purwakanti, jumlah engang dina unggal padalisan, jeung jumlah padalisan dina unggal padana. Ku kituna, sisindiran teh kaasup kana wangun ugeran (puisi).

 

Pada entri kali ini kita akan membahas tentang bagaimana cara membuat Scroll Bar pada postingan Blog. 


Apa itu Scroll Bar

Scroll Bar adalah sebuah 'alat' pada tampilan digital berupa batang (bar) vertikal atau horizontal yang biasanya terletak di bilah kanan dan bawah yang berfungsi untuk menggeser atau menggulir ke sebelah atas, bawah, kiri, dan kanan area tampilan sebuah lembar kerja. 


Sekilas tentang Scroll Bar

Di bawah ini merupakan salah satu contoh Scroll Bar pada Microsoft Office Word.


Perhatikan tanda tanda kotak yang ditunjuk oleh tanda panah, pada bilah kanan berisi scroll bar yang berfungsi untuk menggulir lembar kerja ke atas dan ke bawah, sedangkan pada bilah bawah berisi scroll bar yang berfungsi menggulir lembar kerja ke kanan dan ke kiri. 
Mengapa postingan blog memerlukan Scroll Bar

Tentu saja Scroll Bar dipasang pada sebuah postingan blog hanya saat diperlukan saja, misalnya untuk melampirkan kode HTML, link, atau sebuah kutipan yang cukup panjang pada postinannya. Bisa juga isi dari Scroll Bar tersebut berisi gambar atau video. 


Bagimana cara membuat Scroll Bar pada Postingan Blog? 

Di luar sana banyak sekali yang mem-publish kode HTML untuk Scroll Bar dengan berbagai variasi gaya. Namun di sini saya akan menggunakan kode sederhana yang biasa saya pakai. Dalam hal ini saya menggunakan Blog dengan platform Blogspot.

Langkah awal persiapan adalah dengan menyiapkan kode untuk Scroll Bar, berikut adalah kode yang saya gunakan: 

<div style="overflow:auto;max-height: 300px;background: #27c699;border: 2px solid #DDD;padding: 10px;">

Isi dengan tulisan atau kode yang ingin anda masukkan pada scroll box

</div>

Silakan sesuaikan tulisan yang dicetak merah sesuai dengan keinginan, ini terdiri dari ukuran tinggi, warna latar, dan besar garis pinggir. 
1. Pertama masuk pada bagian 'Compose' atau postingan. lalu pilih 'Tampilan HTML'


2. Selanjutnya sematkan kode scroll bar di atas pada lembar kerja, lalu sesuaikan dengan keinginan, termasuk insert isi dari scroll bar, seperti pada gambar di bawah: 


Selanjuta simpan atau save hasil kerja, maka hasilnya adalah seperti contoh di bawah ini: 
Kabupaten Ciamis yangmempunyai luas wilayah 1.597,67 Km2 dan jumlah penduduk 1.408.507 jiwa (2018), dianugerahi kekayaan alam yang melimpah khususnya berupa hutan (vegetasi), tanah dan air sebagai modal dasar pembangunan untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran dan kesejahteraan penduduknya. Gunung Sawal yang terletak di bagian utara Kabupaten Ciamis adalah salah satu kekayaan alam yang mempunyai arti penting dan strategis mengingatperan dan fungsinya dalam menopang hidup dan penghidupan masyarakat, bukan saja masyarakat setempat tetapi juga masyarakat luas di wilayah hilirnya yang merasakan manfaatnya. Tak dapat dipungkiri bahwa gunung Sawal memiliki peran dan fungsi penting sebagai media pengaturan tata air dan tanah (hidrologis), tempat pelestarian keanekaragaman hayati (plasmanutfah),sumber penghasil oksigen (O2) dan penyerap carbonmonoksida (CO), Cagar Budaya dan Sejarah, tempat pariwisata yang potensial, permukiman, dan penopang berbagai aktivitas sosial ekonomi. Kawasan gunung Sawal merupakan sebuah ekosistem yang khas, didalamnya terdapat kawasan hutan yang terdiri dari kawasan pelestarian alam yaitu suaka marga satwa seluas ± 5.400 Ha yang dikelola BKSDA Jabar II dan hutan produksi seluas ± 4.273 Ha yang dikelola Perum Perhutani Unit III Jabar mengelilingi suaka marga satwa sebagai zona penyangga. Kawasan ini merupakan daerah tangkapan air hujan, meresapkannya ke dalam tanah (infiltrasi), menyimpan dan mengalirkannya melalui sungai-sungai yang mengalir, antara lain sungai Cibaruyan, Cipalih, Cilopadang, Cijoho, Cileueur, Cimuntur dan sebagainya yang kesemuanya bermuara ke sungai Citanduy. Di sekitar kawasan hutan terdapat permukiman, lahan milik masyarakat yang digunakan untuk usaha tani tanaman tahunan (hutan rakyat, kebun campuran), tanaman semusim dan aktivitas sosial ekonomi lainnya. Kesemuanya terkait dalam suatu sistem (ekosistem) dimana masing-masing unsur dalam sistem tersebut mempinyai hubungan timbal balik (saling berpengaruh. Dalam konteks pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), kawasan gunung Sawal merupakan bagian dari DAS hulu dengan karakteristik antara lain: curah hujan relative tinggi, topografi berat (lereng curam > 40%, Erodibilitas tanah tinggi, rawan bencana longsor, tingkat kesejahteraan masyarakat (petani) relatif rendah. Oleh karenanya, kawasan ini sangat peka terhadap gangguan kerusakan, sehingga upaya pelestarian (konservasi) dan pemanfaatan secara bijaksana merupakan hal yang penting.

Nah, itulah cara membuat Scroll Bar pada postingan Blog. Terima kasih. 


SURAT PERMOHONAN PEMBAYARAN PIJAMAN BANK TANPA MEMBAYAR BUNGA

 

Banjar, 1 Januari 2022


Yth. Kepada 

Kepala Cabang BPD Jabar Banten KC Banjar-Pos 

di 

Tempat


Assalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh


Kami haturkan banyak terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami atas diberikannya kucuran pinjaman sebesar Rp. 123.500.000,- (Seratus Dua Puluh Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah), dengan pinjaman kredit No. 118120400840, Tanggal 4 Desember 2018.


Sehubungan dengan hal tersebut,kami sampaikan bahwa kami ingin segera menyelesaikan pinjaman tersebut,dengan alasan seperti di dalam Al Qur'an surat Al Baqoroh ayat 275-280 dan Fatwa MUI No 1 Thn 2004 ,bahwa bunga dari pinjaman itu adalah Riba dan Riba merupakan dosa besar bagi umat muslim ,maka oleh karena hal tersebut izinkan kami melakukan pelunasan dengan cara dibebaskan dari Bunga Denda dan ongkos-ongkos lainnya. 


Al-Baqarah Ayat 275:


ٱلَّذِينَ يَأْكُلُونَ ٱلرِّبَوٰا۟ لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ ٱلَّذِى يَتَخَبَّطُهُ ٱلشَّيْطَٰنُ مِنَ ٱلْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْبَيْعُ مِثْلُ ٱلرِّبَوٰا۟ ۗ وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلْبَيْعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰا۟ ۚ فَمَن جَآءَهُۥ مَوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّهِۦ فَٱنتَهَىٰ فَلَهُۥ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ


Arti: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.


Al-Baqarah Ayat 276:


يَمْحَقُ ٱللَّهُ ٱلرِّبَوٰا۟ وَيُرْبِى ٱلصَّدَقَٰتِ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ


Arti: “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa


Al-Baqarah Ayat 277:


إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ


Arti: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati


Al-Baqarah Ayat 278:


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَذَرُوا۟ مَا بَقِىَ مِنَ ٱلرِّبَوٰٓا۟ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ


Arti: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.”


Al-Baqarah Ayat 279:


فَإِن لَّمْ تَفْعَلُوا۟ فَأْذَنُوا۟ بِحَرْبٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ۖ وَإِن تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَٰلِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ


Arti: “Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.


 Al-Baqarah Ayat 280

وَإِن كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَىٰ مَيْسَرَةٍ ۚ وَأَن تَصَدَّقُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ


Arti: “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” 


Demikian kami sampaikan permohonan ini, atas bantuannya kami ucapkan terima kasih banyak.


Wassalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh


Banjar, 01 Januari 2022

Wassalam


....................................

Download file format Microsoft Word via SCRIBD: 

Surat Permohonan Pembayaran Pinjaman Tanpa Bunga Bank by Deruddy on Scribd


Download file format Microsoft Word via GOOGLE DRIVE 

 



Perihal : Surat Pengnduran diri

Bandung, 12 Juni 2022


Kepada YTH,

HRD/Manager RS Sehat Idaman

Jl. Manggis No.103 Sukaresmi, Kec. Sukaresmi, Kab.Bandung Jawa Barat (Kode Pos)



Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama     : ................

Jabatan     : ................

Unit             : ................

Alamat     : ................


Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa mulai tanggal 20 juni 2022 saya mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri sebagai karyawan di RS Sehat Idaman Sukaresmi. Adapun alasan dari pengunduran diri ini adalah: dikarenakan saya mendapat penawaran kerja untuk mengisi posisi kosong di rumah sakit lain, yang dapat dijadikan kesempatan untuk saya memperoleh pengalaman kerja yang baru.


Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan atas kesempatan yang diberikan untuk bekerja di RS Sehat Idaman Sukaresmi.


Melalui surat ini saya memohon maaf kepada segenap managemen dan karyawan RS Sehat Idaman Sukaresmi jika terdapat banyak kesalahan yang saya perbuat selama bekerja. Besar harapan saya akan RS Sehat Idaman untuk terus berkembang dan maju kedepannya.



Hormat saya


................................


Surat Penguinduran Diri Rumah Sakit by Deruddy on Scribd


Download via GOOGLE DRIVE



Berikut adalah Blanko Pengkajian Keperawatan Individu dan Asuhan Keperawatan Individu. Terdiri dari dua dokumen dalam format Microsoft Word dan dapat diunduh via SCRIBD dan Google Drive. Link sudah tersemat. 


1. Blanko Pengkajian Keperawatan Individu

Blanko Pengkajian Data Keperawatan Individu by Deruddy on Scribd

Download via Google Drive 


2. Tabel Asuhan Keperawatan Individu 

Tabel Asuhan Keperawatan by Deruddy on Scribd

Download via Google Drive



KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT dan tak lupa pula   shalawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada jungjunan kita, Habibana Wanabiyana Muhammad SAW, Keluarga-Nya, dan kita selaku ummatnya.


Atas berkat rahmat karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan karya tulis  yang berjudul “PENGELOLAAN KONVEKSI SABLON JALU DALAM MENGHADAPI PESANAN KONSUMEN DI DUSUN PASIRKALIKI”. Walaupun dengan menghadapi berbagai cobaan dan kendala. Penyusun membuat karya tulis ini dengan tujuan sebagai pelaksanaan tugas dan guna memenuhi sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir di MA PUI , dan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan penyusun.


 

SURAT PERJANJIAN UTANG PIUTANG


Pada hari ini, ………… (…………………………….), kami yang bertanda tangan di bawah ini setuju membuat Surat Perjanjian Utang Piutang, yaitu:

Nama        : …………………………………

Umur        : …………………………………

Pekerjaan    : …………………………………

Alamat        : …………………………………

  

Untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA


Nama        : …………………………………

Umur        : …………………………………

Pekerjaan    : …………………………………

Alamat        : …………………………………

Untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA


Maka melalui surat perjanjian ini disetujui oleh kedua belah pihak ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum di bawah ini:

1. PIHAK PERTAMA telah menerima uang Rp…………………………….............. (…………………………………………...) dari PIHAK KEDUA dimana uang tersebut adalah utang atau pinjaman.

2. PIHAK PERTAMA bersedia memberikan jaminan yaitu ………………………… yang nilainya dianggap sama dengan uang pinjaman dari PIHAK KEDUA.

3. PIHAK PERTAMA berjanji akan melunasi uang pinjaman kepada PIHAK KEDUA dengan tenggang waktu ….. (……………………) bulan terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian Utang ini.

4. Apabila nantinya dikemudian hari ternyata PIHAK PERTAMA tidak dapat membayar hutang tersebut, maka PIHAK KEDUA memiliki hak penuh atas barang jaminan baik untuk milik pribadi maupun dijual kembali kepada orang lain.

5. Surat Perjanjian ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap dan masing-masing bermaterai cukup dan memiliki kekuatan hukum yang sama. Masing-masing surat untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

6. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

Surat Perjanjian dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak secara sadar dan tanpa tekanan dari pihak manapun di tempat dan waktu penandatanganan Surat Perjanjian ini.

Demikian Surat Perjanjian Utang ini dibuat bersama di hadapan saksi-saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani untuk dijadikan pegangan hukum bagi masing-masing pihak.


PIHAK PERTAMA




(………………………………)

PIHAK KEDUA




(………………………………)


Para Saksi (dua dari PIHAK PERTAMA, dua dari PIHAK KEDUA)

NAMA

TANDA TANGAN

 

 

 

 

Unduh Surat Format Word via SCRIBD

Surat Perjanjian Hutang Piutang by Deruddy on Scribd

Unduh via GOOGLE DRIVE 
SURAT-SURAT LAINNYA:



A. Perkara Mantra

Nilik kana wangunna, mantra teh mangrupa puisi (wangun ugeran), sok sanajan teu matok aturanana atawa teu ditangtukeun guru laguna (sora dina engang panungtung), guru wilanganana (jumlah engang dina unggal padalisan), jeung jumlah padalisan dina unggal padana. Ugeran atawa aturan puisi teh bakal karasa upama geus dibaca atawa dipapatkeun. Dina eta mantra aya wirahma jeung purwakanti, nepi ka ngareunah diunikeunana.


Purwakanti jeung wirahma anu aya dina mantra teh Iain ngan saukur mibanda ajen inajen kaendahan (estetis) wungkul, tapi aya maksud-maksud anu leuwih jero ti eta, nyaeta ngandung kakuatan gaib (magis). Basa anu digunakeunana oge kawilang aheng, sipatna eksitoris atawa hese ditangkep maksudna.


Eusi mantra anu 'dianggap ngandung kakuatan gaib teh dipapatkeun ku „nu boga maksud hayang meruhkeun nu sejen atawa nanjeurkeun kakuatan jeung komara pribadi.


Tujuan digunakeunana mantra teh di antarana pikeun ngawasa sukma nu lian, sangkan diri pinunjul, sangkan padamikaasih, sangkan bedas, salamet gede sima, ludeungan, nyinglar, jeung ngariksa.


B. Gelarna Mantra

Numutkeun sawatara ahli, mantra teh gumelama dina mangsa animisme/dinamisme, raket patalina jeung kapercayaan urang Sunda alam harita. Dina kamekaranana, kapangaruhan ku ageman urang Sunda sapandeurieunana. Hal eta kapanggih dina sawatara mantra anu ngagunakeun kekecapan tina basa Arab. Bisa jadi mangrupa bukti, sanajan urang Sunda geus ngagem agama Islam, tapi henteu ngaleupaskeun sagemblengna kapercayaan warisan karuhunna.


C. Papasingan Mantra

Ditilik tina fungsi jeung suasana ngedalkeunana, nu kaasup kana mantra teh nyaeta: jangjawokan, asihan, ajian, singlar, jampe jeung rajah. Di handap aya sawatara contona masing-masing, tapi husus ngeunaan jangjawokan, baris dipedar sacara mandiri, luyu jeung pameredih GBPP.


1. Asihan

Asihan disebut oge pelet, dipapatkeun kalawan maksud sangkan nu sejen mikaasih ka diri nu mapatkeunana. Contona:

ASIHAN SI BURUNG PUNDUNG

Nu cunduk bayu Si Anu

nu datang atmana Si Eta 

reujeung satineung jeung aing 

mangka datang jeung ragana 

mangka cunduk jeung bayuna 

mangka naraya jeung satineung 

mangka tunggal atmana 

iya rasa nira 

iya rasa nisun 

saking purba ning pangeran 

asih ka asih ka awaking 

nu bogoh paboro-boro 

nya atma paheula-heula 

nu beuki pagiling-giling 

nya bayu pagulung-gulung 

nya atma paheula-heula 

mangka reujeung satineung 

da tungkul geusan jeung sukma 

… jeung saterusna.

(Tina naskah koleksi Bapa Moh. E. Idris, Wanayasa)


2 Ajian 

Ajian teh dipapatkeun kalawan maksud pikeun kakuatan, kasakten, kabedasan, jeung sajabana. Contona:

AJIAN KABEDASAN

Sang Balegadung bakaling jagat 

Sang Balegading bakaling langit

Sang Baleputih bakaling bumi 

Sakata he nyawa punika 

ana ingsun kabeh 

ya ingsun karsa datulloh

(Tina naskah koleksi Bapa Moh. E. Idris, Wanayasa)


3. Singlar

Singlar dipapatkeun maksudna pikeun nyinglar atawa nyingkahkeun hal-hal anu teu dipikahayang, saperti kasakit, silumansilemin, jeung sajabana. Contona:

SINGLAR HAMA PEPELAKAN

Seuri celeng bang celeng palembang 

geura los geura leumpang 

ka sabrang ka palembang 

ka kajagi ka patani 

ka batan ka tulangbawang 

ka nu hejo lolopangan 

ka nu hideung siga nila 

di dinya kahanan sira 

istan, istan, istan!

(Tina naskah koleksi Bapa Moh. E. Idlis, Wanayasa)


4. Jampe

Jampe dipapatkeun atawa dipake pikeun ngubaran atawa ngaleungitkeun kanyeri, kasakit, atawa kabiasaan anu teu hade supaya jadi hade, cageur, jsb. Contona:

JAMPE KA BUDAK NU SOK CEURIK BAE

Nyi ara-ara 

Nyi iri-iri 

ulah sok jail ka adi

tuh, da şia bawa ngajadi

jep meneng si jabang bayi 

(Tina naskah koleksi Bapa Moh. E. İdris, Wanayasa)


5. Rajah Pamunah

Rajah pamunah dipapatkeun maksudna salamet, henteu kakeunaan ku hal-hal anu teu dipikahayang, saperti barang aya nu maling, keuna ku panggawe batur, kasiku, jeung sajabana. Contona:

RAJAH PAMUNAH HARTA BANDA KEUNA KU LONGLONGAN

Bismillahirrohmanirrohim 

Nini Raja Puhara

Aki Raja Puhara

Ulah iri ka pepelakan aing 

maring pare maring sipat sajeneng

kalawan ingsun sasipat 

kalawan ingsun maujud

maring datulloh

maring beas sajeneng

kalawan ingsun maujud 

maring datulloh

seuri asih ka bangsa tunggal kagungan 

seuri suci mulya badan 

sampurna tunggal iman 

ambu pancering iman 

bapa tangkaling iman 

gagang aing gagang iman

… jst. 

(Tina naskah koleksi Bapa Moh. E. İdris, Wanayasa)


Salain ti eta, aya deui anu disebut pileumpeuhan, pilengketan, pangemat, kasemaran, karahayuan, jsb. Minangka conto mantra, sakitu bahe heuıa. Urang teruskeun kana jangawokan.


D. Jangjawokan

Jangjawokan dipapatkeun pikeun menta kasalametan; upama arek ngamimitian hiji pagawean. Contona:

JANGJAWOKAN PARANTI DIWEDAK

Pupur aing pupur panyambur 

panyambur panyangling rupa 

nyalin rupa ti Dewata 

nyalin sari Widadari 

nya tarang lancah mentrangan 

nya halis katumbirian 

nya irung kuwung-kuwungan 

dideuleu ti hareup sieup 

disawang ti tukang lenjang d

itilik ti gigir lenggik 

mangka welas mangka asih ka nu dipupur 

ditenjo ku saider buana kabeh

(Dicutat tina Pedaran Sastra Sunda)


Upama ku urang ditengetan, jangjawokan di luhur teh leubeut ku purwakanti, boh purwakanti rantayan boh runtuyan. Ari anu disebut purwakanti teh nyaeta padeukeutna sada atawa sora kecap-kecap dina ungkara kalimah atawa gabungan kecap.


Purwakanti nu aya dina jangjawokan di luhur teh kawilang euyeub, di antarana bae:


a. Purwakanti Pangluyu

Nyaeta purwakanti anu nyaluyukeun sora atawa wianjana dina kecap-kecap saungkara atawa sapadalisan. 

Pupur aing pupur panyambur 

nyalin sari Widadari 

disawang ti tukang lenjang, jsb.


b. Purwakanti Margaluyu

Nyaeta kecap tina tungtung padalisan, dibalikan deui dina awal padalisan sapandeurieunana: 

Pupur aing pupur panyembur 

panyembur panyangling rupa


c. Purwakanti Mindoan Kawit

Nyaeta aya kecap-kecap anu dipindo dina awal padalisan: 

nyalin rupa ti Dewata 

nyalin sari Widadari 

nya tarang lancah mentrangan

nya halis katumbirian 

nya irung kuwung-kuwungan


d. Purwakanti Laraspurwa

Nyaeta murwakanti engang awal kecap, boh rantayan boh runtuyan. Dina jangjawokan di luhur mah runtuyan (antarpadalisan):

dideuleu ti hareup sieup 

disawang ti tukang lenjang 

ditilik ti gigir lenggik


e. Purwakanti Larasmadya

Nyaeta purwakanti antarpadalisan nu ayana di tengah ungkara (padalisan): 

dideuleu ti hareup sieup 

disawang ti tukang lenjang 

ditilik ti gigir lenggik


Dina jangjawokan di luhur oge aya babandingan (gaya basa ngupamakeun), anu mindeng kapanggih dina karya sastra buhun saperti carita pantun:

Nya tarang lancah mentrangan 

Nya halis katumbiri 

Nya irung kuwung-kuwungan 


E. Sawatara Conto Jangiawokan


JANGJAWOKAN PARANTI NGAGEUGEUS

Ramo sapuluh jadi ramo salapan 

ramo salapan jadi ramo dalapan 

ramo dalapan jadi ramo tujuh 

tujuh jadi ramo genep

ramo genep jadi ramo lima 

ramo lima jadi ramo opat 

ramo opatjadi ramo tilu

ramo tilu jadi ramo dua 

puhaci!

puhaci sing jadi hiji

(Dicutat tina Panyungsi Sastra)


JANGJAWOKAN TULAK BALA

Nam dulur aing cikal ti heula 

pangmeuntaskeun aing jalan 

mangka lingih mangka ambring 

bisi aya nu hiri nu dengki jail kaniaya 

rengkas sukuna 

beungkeut leungeunna 

cocokan ceulina 

rapet matana 

pupul bayuna 

ku Sang Kuyupuk Putih 

ya hu ya hu ya Alloh

(Dicutat tina Bagbagan Puisi Mantra)


JANGJAWOKAN NYIUK BEAS

Siuk dengdeng siuk langgeng 

nu hurip ulah keuna ku gingsir 

nu langgeng ulah keuna ku owah 

mangka tetep mangka langgeng 

langgeng di paniisan 

berkah solawat 

wassolatu wassalamu alaikum 

wa rohmatullohi wa barokatuh

(Dicutat tina Basa Sunda SLTP IB)


JANGJAWOKAN PARANTI NGALA LAUK

Aki Batara Gangga nu ti girang 

Aki Batara Ginggi nu ti hilir 

aing menta ingon-ingon 

geura top!

(Tina naskah koleksi Bapa Moh. E. Idris, Wanayasa)


JANGJAWOKAN PARANTI DIMINYAK

Minyak aing minyak watu

dipidu di sihung maung 

diocek di panonpoe 

sekartaji suru gajah 

nya gajah tunggal 

katawu wus kabeubeur wus 

kabeungkeut atina Si Anu

atawa atina wong sajagat kabeh

(Tina naskah koleksi Bapa Moh. E. Idris, Wanayasa)


JANGJAWOKAN PARANTI NGABOJEG

Nini Semar Aki Semar 

Bapa widayat putih

Nu ngalenggang herang 

Nya aing ratu kasemaran 

Kama welas raden 

Kama asih lanang wadon 

Tua anom sih asih maring ingsun 

(Tina naskah koleksi Bapa Moh. E. Idris, Wanayasa)


JANGJAWOKAN PARANTI LINTAR ATAWA NGUSEUP 

Aki Rekrek Turaya 

Anak patutan turunkeun 

Aing nya pangkonan sia 

Bayu mas nu langgeng putih 

Bayu emas nu langgeng herang 

Bumi meneng bayu meneng 

Ku sangkilat ku mancorong 

Ratna putih sang ibuh putih ‘

Undur ku sangkilat sakti 

Nya isun sang demit jati 

(Tina naskah koleksi Bapa Moh. E. Idris, Wanayasa)


Sumber: Buku ‘PANGAJARAN SASTRA SUNDA’, ku Drs. Budi Rahayu Tamsyah, Spk., Kaca 15-22




Jaman dahulu kala berdirilah sebuah kerajaan yang bernama kerajaan GALUH. Dilihat dari nama kerajaannya sesuai sekali, karena kerajaan Galuh merupakan kerajaan besar dan berwibawa, terkenal kerajaan yang adil, makmur dan bijaksana.


Menurut para ahli, kata ‘Galuh’ diambil dari bahasa sansakerta yang artinya batu permata.


Sebelum berdiri kerajaan Majapahit dan Pajajaran berdirilah kerajaan Galuh yang rajanya bernama Prabu Adimulya Sanghyang Cipta Permana Di Kusumah, dengan dua permasuri :


  1. Dewi Naganingrum
  2. Dewi Pangrenyep


Pada suatu saat dan mungkin menurut kepercayaan pada waktu iłu, seandainya sang raja sudah dekat kepada ajalnya, maka raja pergi bertapa dengan maksud menyepi/menyucikan diri, disebuah gunung yang bernama Gunung Padang, kepercayaan kerajaan diberikan kepada Patihnya yang bernama Bondan Sarati. Raja Galuh Prabu Adimulya dari istri yang kedua sudah mempunyai seorang putera yang diberi nama Hariang Banga, sedangkan isteri yang pertma belum punya keturunan.


Setelah kekuasaan kerajaan dititipkan kepada patihnya, dengan gelar Raja Bondan. Tetapi setelah kerajaan dipegang oleh raja Bondan pemerintahan berjalan dengan mementingkan pribadi raja, disamping kepentingan rakyatnya dan sampai terjadi kekacauan, dałam pemerintahan sering banyak perselisihan paham. Kita bias membayangkan bagaimana kacaunya pemerintahan di Kerajaan Galuh pada waktu iłu, yang tadinya kerajaan Galuh memakai cara raja mementingkan kepentingan rakyat disamping pribadinya sekarang raja mementingkan pribadi raja disamping rakyatnya.


Kita tunda Kerajaan Galuh yang sedang dilanda kekacauan, tersebutlah disebuah gunung yang bernama Gunung Padang, konon disitulah tempat yang dipakai oleh sangraja Galuh Adimulya untuk bertapa menyucikan diri, menebus dosa-dosanya.


Setelah sang raja bertapa sampai beberapa bulan lamanya, beliau mendapat gelar Pandita Ajar Sukaresi, pandita yang sakti weruh sadurung winara (tahu kepada kejadian yang belum terjadi) saciduh metu sakecap nyata (apayang dikatakannya menjadi kenyataan).


Dikerajaan Galuh yang sedang dilanda kekacauan, kehidupan rakyat makin tidak menentu malah raja Bondan semakin murka, apa yang diinginkannya harus dilaksanakan . Tetapi sebaliknya keharuman pandita semakin menyebar ke setiap pelosok, malah sampai juga ke Kerajaan Galuh yang dipertintah oleh Raja Bondan yang sedang murka pendapatnya tidak ada lagi yang paling gagah paling sakti kecuali, malah Raja Bondan ingin mencoba kesaktian Pandita Ajar Sukaresi Gunung Padang yang sudah harum namanya. 


Pada suatu saat Raja Bondan memenggil permaesuri Dewi Naganingrum dari kaputren, disuruhnya seorang emban untuk mendandani sang puteri seperti wanita yang sedang hamil, maka dipakailah sebauh kuali diperutnya persis seperti wanita yang sedang hamil, setelah selesai dipanggilnya pandita dengan maksud untuk menaruh bayi yang ada didalam kandungan sang permaesuri apakah laki-laki atau perempuan, pandita sudah tahu tetapi beliau mancari jalan yang pura-pura kalah tapi menang dan beliau memohon kepada Tuhan Yang Mahakuasa supaya didalam kandungan sang Dewi benar-benar menjadi bayi lai-laki, karena kesuciannya maka saciduh Tuhan Yang Mahakuasa, maka ditaeuhnya bayi yang ada didalam kandungan itu adalah seorang bayi laki-laki.


Raja Bondan sangat gembira karena dalam taruhannya dapat mengalahkan pandita, selanjutnya raja Bondan mencaci maki pandita sambil mengolok-olokannya, pandita bohong pandita tiruan, pandita berkata coba buktikan dulu setelah dibuktikan ternyata benar, raja Bondan bengong tidak menggunakan kesaktiannya sudah sampai sekejap mata ke tempat pertapaan.


Sepeninggalan pandita, raja Bondan baru sadar sambil marahnya maka kuali yang dipakai Dewi Naganingrum ditendang sampai ke sebuah tempat, sampai sekarang tempat itu namanya Kawali, lalu raja Bondan memerintahkan para ponggawa untuk membawa permaesuri Dewi Naganingrum ke tempat pengasingan, tetapi adapula sebagian rakyat Yang simpatik ikut dalam pengasingan.


Raja Bondan mengumumkan bahwa raja belum kalah karena belum bukti, sambil mennerintahkan kepada Lengser jika nanti lahir bayi laki-laki harus dibunuh. 


Dewi Nagaingrum diasingkan di sebuah desa dengna pengawasan yang sangat ketat sekali, tetapi walaupun begitu sanga Dewi sangat sabar dan tawakal menghadapi ujian hidupnya, serta berkat perlindungan sang pandita. Tetapi raja Bondan bukannya menyadari atas kesalahannya, malah ingin membunuh terhadap pandita maka dikerahkannya balad tentara untuk menyerang pandita yang ada dipertapaan Gunung Padang. Tidak diceritakan diperjalanan sampailah balad tentara ke pertapaan Gunung Padang dan langsung menyerah pandita, namun karena kegagahan dan kesaktiannya, maka balad tentara kerajaan Galuh raja Bondan tidak mampuh melawan kesaktian pandita itu, mereka kembali ke kerajaan malah sambil membawa kutukan pandita, dan ternyata setelah itu akibat tingkah laku raja Bondan yang sewenang-wenang maka akibatnya rakyatlah yang menjadi korban, sampai terjadi lemiskinan wabah penyakit melanda rakyat banyak penderitaan, disana sini banyak yang meninggal karenakelaparan dan terserang wabah penyakit. Tunda lagi kerajaan Galuh yang sedang penderitaan .


Tersebutlah di daerah pengasingan Dewi Naganingrum seolah-olah mendirikan suatu kekuatan atau mendirikan pemerintahan diri sendiri yang dirahasiakan, dengan maksud untuk mengembalikan kerajaan Galuh yang merdeka subur makmur dan bijaksana, dengan didampingi oleh paman Lengser Dewi Naganingrum mengadakan ceramah-ceramah terhadap kaum wanita dengan tujuan memberi pengertian bahwa hak dan kewajiban wanita sama dengan kaum pria dan paman Lengser bergerak dibidang kepemudaan membuat persatuan dan kesatuan, tetapi walaupun begitu mereka tetap ada dalam pengawasan kerajaan Galuh yang dipimpin oleh raja Bondan.


Pada suatu saat lahirlah dari kandungan Dewi Naganingrum seorang bayi laki-laki yang sangat molek serta mengeluarkan sinar, ini adalah pertanda bayi akan menjadi pelopor, setelahnya diketahui oleh para pengawas maka langsung disampaikan berita ini kepada raja Bondan maka begitu mendengar beritanya raja Bondan sangat marah, dan langsung memerintahkan kepada paman lengser untuk membunuhnya, tetapi Lengser tidak sampai hati untuk membunuh maka digantinya bayi itu dengan seekor anak anjing dan dibunuhnya seekor anak anjing sambil darahnya diperlihatkan kepada raja Bondan untuk membuktikan bahwa pembunuhan telah dilaksanakan.


Setelah itu Lengser mencari jalan bagaimana caranya supaya bayi itu selamat dan didapatnya akal ialah bayi akan dimasukkan ke dalam peti emas serta dibekali telur ayam dan dihanyutkan di Sungai Citanduy.


Tersebutlah disuatu daerah pedesaan, hiduplah sepasang nenek dan kakek yang sudah tua renta dia adalah Aki dan nenek Balangantrang, yang kehidupan sehari-harinya bercocok tanam, dan disamping itu ada lagi pencaharian tambahan ialah menangkap ikan dengan alat yang diberi nama Bododon (bubu besar).


Di suatu malam Nini Balangantrang bermimpi Rejatuhan bintang dan malam itu juga nenek dan kakek bnagun dari tidurnya sambil menceritakan mimpinya, kata kakek wah ini pasti akan mendapatkan rejeki yang besar mungkin kita akan mendapat ikan yang banyak. Pada waktu subuh kakek dan nenek Balangaptrang sudah bangun dari tidurnya dan langsung pergi ke sungai Citanduy untuk melihat bubunya dan ternyata dari, kejauhan sudah kelihatan ada cahaya memancar, kakek dam nenek, keheranan, tetapi segelahnya sadar maka kakek langsung memburu ke sungai ketika diangkat ternyata di dalam bubu itu ada sebuah peti emas, maka diambilnya peti itu langsung dibawa ke darat ketikat peti dibuka, kakek dan nenek kaget heran bercampur gembira di dalam peti ternyata ada seorang bayi laki-laki yang mengeluarkan sinar. Maka dibawanya peti dan bayi itu ke gubuknya.


Ketika hari sudah malam nenek bermimpi lagi bahwa te1ur ayam yang ada di dalam peti harus dibawa ke sebuah tempat atau goa yang terletak dekat pertapaan Gunung Padang karenadisitulah seekor ular Naga yang diberi nama Nagawiru yang bertugas mengerami telur ayam itu. Keesokan harinya aki Balangantrang pergi menuju sebuah goa yang dihuni ular Nagawiru, untuk mengantarkan telur tersebut.


Setelah bayi dipelihara dengan tekun oleh kakek dan nenek Balangantrang, makin hari makin besar bias berjalan dan bicara prilakunya berbeda, kemampuanya melebihi anak-anak yang Iain, pada umur lima tahun lebih, masih belum punya nama. Kakek bingung untuk memberi namanya, kata anak itu jangan bingung nanti saya yang mencari namanya.


Pada suatu hari tatkala matahari terbit kakek Balangantrang sudah siap untuk berangkat berburu, sebab berburu merupakan mata pencaharian orang-orang jaman dahulu dan juga merupakan hiburan. Alat yang dipergunakan tiada lain adalah sumpit. Aki Balangantrang pergi berangkat bersama seorang anak yang manja dan lucu banyak bertanya. Tidak diceritkaan diperjalanannya Aki Balangantrang sudah sampai di hutan tempat ia berburu, masuk hutan berjalan tidak memakai arah tujuan yang dicari belum juga nampak, dasar hari sedang sial aki Balangantrang tidak menemukan apa yang diinginkan, karena hari ini sudah siang dan sudah sangat lelah beristirahatlah dibawah pohon yang besar, sedang enaknya istirahat sambil membuka bekal tiba-tiba anak laki-laki itu melihat dua ekor hewan diatas pohon yang besar, apa yang terasa asing baginya, lalu bertanya, aki itu apa diatas pohon? Mana, itu diatas, maklum penglihatan yang sudah tua oh itu, itu burung Ciung! Kalau yang itu? Itu Wanara! (monyet/kera) nah aki kebetulan saya belum punya nama, sudah saja nama saya CIUNG WANARA dan semenjak itu anak yang diurus oleh nenek dan kakek Balangantrang bernama Ciung Wanara.


Setelah punya nama anak laki-laki itu kelihatan makin gembira dan disamping itu Ciung Wanara melihat seekor Kijang, aki itu apa dibawah? Oh itu yang dicari oleh aki, maka aki Balangantrang langsung memburunya.


Aki Balangantrang dan Ciung Wanara terus memburunya tetapi tidak berhasil juga, sampai beberapa hari terus mengejar kijang turun gunung naik gunung tenaga sudah banyak terkuras yang diburupun kelihatannya, sudah sama lelahnya maka sampailah disebuah hutan yang hutannya kelihatan seperti dirawat. Aki Balangantrang membidikan sumpitnya, tetapi aneh begitu sumpit mengena kijang, hilanglah yang ada hanyalah seorang pandita memakai pakaian serba putih, beliau adalah Pandita Sukaresi dari gunung Padang, dan dari saat itu Ciung Wanara tinggal bersamanya berbulan-bulan lamanya, bahkan lebih dari satu tahun, sambil belajar ilmu-ilmu persilatan yang diajarkan oleh pandita Ajar Sukaresi. Aki Balangantrang pun dengan tekun menunggunya, selain itu Ciung Wanara menekuni cara-cara dari binatang diantaranya dari harimau yang disebut pamacan dan dari kera yang disebut pamonyet. Setelah Ciung Wanara menuntut ilmu dan mungkin sudah dianggap cukup untuk bekal, karena Ciung Wanara sudah dewasa dan mendengar keadaan di kerajaan Galuh yang seolah-olah seperti negara yang sedang dijajah, maka Ciung Wanara berkeinginan mengembalikan kewibawaan kerajaan Galuh kepada semula yang adil dan makmur, hati tertarik ingin membela nusa dan bangsanya rela berkorban jiwa raganya, maka Aki Balangantrang dan Ciung Wanara pamit kepada sang pandita dan mohon doa restu akan berjuang membela nusa dan bangsanya.


Diperjalanan pulang Ciung Wanara banyak menceritakan tentang pandita, malahan lebih dari itu menanyakan tentang dirinya, tetapi aki Balangantrang belum juga memberi tahu, nanti juga tahu sendiri katanya.


Di tengah perjalanan Ciung Wanara dan aki Balangantrang banyak sekali rintangan-rintangan terutama para perampok sering mencegatnya di tengah jalan, namun berkat kesigapan dan kegagahan Ciung Wanara para perampok dapat dikalahkannya.


Tidak berapa lama Ciung Wanara sudah sampai ke tempat aki Balangantrang dan digubuk kecil nini Balangantrang telah lama menunggunya.


Tersebutlah disuatu tempat disebuah Goa, seekor ular naga yang bertugas mengerami telur ayam jantan yang mungil, ayam itu dipeliharanya dengan tekun oleh ular Nagawiru sambil dilatih bertarung serta sambil diberi kekuatan, karena ayam itu kelak kemudian hari akan menjadi alat untuk memberantas kedoliman yang akan menentukan nasib rakyat kerajaan Galuh dan Ciung Wanara.


Setelah ayamnya menjadi besar, maka selesailah tugas ular naga dan akan mempersembahkan kepada Ciung Wanara, maka berangkatlah ular naga sambil membawa ayamnya. Tidak ada bedanya diperjalanan Seperti Ciung Wanara ular naga banyak sekali tantangannya.


Ular naga berjalan menuju gubuk aki Balangantrang yang jauh banyak sekali rintangan diperjalananan, jalan melalui hutan banyak binatang darat yang menghalang, jalan melalui air banyak binatang air yang merintangi, jalan melalui kampung banyak orang yang memburu, yah memang ceritanya berat sekali kalau jalan yang benar selalu banyak sekali rintangan dan ujiannya, tapi berkat ketabahan dan kesabarannya sang ular Nagawiru, rintangan dan godaan dapat dilalui dan ditempuhnya. Tidak berapa lama sampailah sang ular ketempat aki Balangantrang dan nini bersama Ciung Wanara yang sedang berbincang-bincang di gubuknya, sambil makan singkong bakar bersama air kopi yang ditaruh pada tempurung kelapa.


Ketika sedang ngobrol Ciung Wanara merasa kaget karena pandangannya melihat seekor ular naga yang besar, tetapi ketika dilihatnya oleh aki Balangantrang langsung menyadari bahwa dulu pernah menitipkan telur ayam dan setelah itu ular naga menyerahkan ayam kepada Ciung Wanara sambil menyampaikan do’a semoga apa yang dicita-citakan bisa tercapai. Setelah itu ular naga mohon pamit dan menghilang menuju ke pertapaan.


Sejenak Ciung Wanara termenung heran dan gembira punya ayam jantan, yang memang menjadi binatang kesayangannya , pada waktu itu ia menyampaikan doa semoga apa yang dicita-citakan bisa tercapai. Semenjak itu Ciung Wanara pekerjaannya mengurus ayam kesayangannya.


Pada suatu hari, Ciung Wanara mendengar bahwa di perkampungan kerajaan ada hiburan penyambungan ayam, dan ia merasa heran setiap kali ikut penyambungan, ayamnya selalu menang, karena dalam pertandingan menang terus maka orang-orang selalu iri.


Lama-kelamaan cerita tentang Ciung Wanara dapat tercium oleh para pengawas kerajaan Galuh, maka para pengawas itu melapor kepada raja Bondan bahwa disebuah perkampungan pedesaan ada seorang anak muda yang mencurigakan yang kegemarannya tidak Iain menyambung ayam. 


Pada saat itu juga raja Bondan manggil para Mantri dan Bupati, untuk merencanakan bagaimana caranya supaya anak muda itu bisa ditangkap. Berbagai cara telah di sampaikan tetapi masih belum juga menjadi persetujuan dan tinggal seorang lagi Manteri Jero mengemukakan pendapatnya, mungkin begini menurut pendapat saya, karena anak muda ini kegemarannya menyambung ayam serta penyambungan ayam itu bebas untuk umum, karena apabila menang hadiahnya separuh kerajaan, tetapi bila kalah maka nyawa taruhanya. la tertarik dengan penyambungan ayam ini.


Mendengar pendapat Mantri Jero raja Bondan sangat gembira sambil tertawa terbahak-bahak, bagus-bagus mungkin itu pendapat yang paling bagus, yah memang saya mengerti itu politik licin siapa orangnya yang tidak tergiur oleh hadiah yang besar itu, wah beres.


Setelah semua yang rapat setuju atas pendapat manteri jero, langsung raja Bondan memerintahkan supaya membunyikan bende (Goong) dan diumumkan bahwa di kerajaan akan diadakan saembara penyambungan ayam dengan hadiah yang menang akan dikasih kerajaan separuh dan jika kalah nyawalah yang menjadi gantinya.


Keesokan harinya di kerajaan Galuh telah ramai, semua aparat kerajaan sibuk dengan masing-masing tugasnya, dan dibentuk susunan panitia saembara dengan para seksi-seksinya, dari seksi peralatan sampai ke seksi keamanan sudah siap, pokoknya semua seksi sudah lengkap terutama seksi penerangan/humas bertugas menyampaikan berita saembara kepada seluruh lapisan masyarakat, barang siapa yang berminat ikut dalam saembara langsung daftar ke panitia.


Setelah semua persiapan beres, tidak ada seorang pun yang berani mendaftarkan diri, karena memang raja sudah mempersiapkan ayam yang bagus, kuat, dan besar  dari pihak kerajaan sudah punya persiapan yang matang, yang tidak mungkin ada yang bisa menandinginya.


Setelah mendengar berita bahwa di kerajaan Galuh akan diadakan saembara, maka Ciung Wanara hatinya tergugah, terdorong semangatnya untuk mengembalikan kewibawaan kerajaan Galuh, dan ingin membela nasib rakyat yang sedang dilanda kemiskinan, diperas tenaganya diperlakukan dengan sewenang-wenang untuk kepentingan pribadi.


Sambil membawa ayam kesayangan yang kecil mungil itu, Ciuingwanara berkata, do’akanlah kakek dan nenek saya akan ikut saembara saya akan berjuang membela negara dan rakyat, walau ayam saya yang sekecil ini, saya akan rela berkorban jiwa dan raga saya, untuk menjadi taruhannya demi bangsa dan negara. Ciung Wanara mohon doa restu dari aki dan nenek Balangantrang sambil sungkem mencium lutut.


Setelah mohon doa, Ciung Wanara berangkat dengan langkah yang tegap, tenang, dihatinya mengalir semangat berjuang, hatinya terpanggil oleh ibu pertiwi untuk membebaskan orang-orang yang ada didalam belenggu penindasan. Pada suatu saat Ciung Wanara sampailah ke perbatasan kerajaan Galuh yang sudah dijaga ketat oleh para ponggawa kerajaan, dan dipintu gerbang mendapat pemeriksaan, penjaga bertanya : "Wahai anak muda mau ke mana engkau?" seorang hulu balang yang berbadan tinggi besar gagah menghadang Ciung Wanara. Ciung Wanara menjawab dengan tenang, ”saya akan ikut saembara”, Ketika itu Ciung Wanara mendapat penghinaan dan ejekan karena ayam yang dibawanya jauh lebih kecil dan jelek, dilihat secara Iahir sudah tidak mungkin dapat mengimbangi ayam raja yang gagah dan besar. Ciung Wanara tidak putus asa malah bertambah semangat, seolah-olah demi perjuangan.


Karena semangat yang tinggi, maka Ciung Wanara diperbolehkan mengikuti saembara penyambungan ayam. Dengan langkah yang tenang, Ciung Wanara diikuti oleh paman lengser yang dari tadi memperhatikan wajah anak muda itu.


Dilihat dari sinar matanya mengeluarkan cahaya perdamaian, seolah-olah mengajak kepada semua masyarakat untuk berjuang membela keadilan. 


Setelah panitia saembara mengumumkan, bahwa saembara akan dimulai dengan syarat dan hadiah yang telah ditentukan yaitu apabila Ciung Wanara menang akan diberi separuh kerajaan dan apabila kalah nyawanya yang menjadi taruhananya.


Raja Bondan sudah tidak sabar lagi menanti dimulainya saembara dan pada saat itu terdengar suara Goong, pertanda bahwa saembara akan dimulai, maka terdengar sorak-sorai rakyat yang akan menyaksikan saembara. Alun-alun sudah penuh, rakyat berdatangan para pengagung berkumpul.


Dibabak awal ayam Ciung Wanara terdesak, semua sudah sangat gembira dalam hatinya berkata pasti Ciung Wanara akan dapat dibunuhnya, diwaktu istirahat Ciung Wanara membisikan kepada ayamnya, ingat saembara ini bukan semata-mata mencari keuntungan tetapi benar-benar akan membela bangsa dan negara, dan pada babak ke dua ayam raja mulai terdesak ayam Ciung Wanara seperti mendapat angin yang segar, semangat juangnya bertambah hebat dan pada suatu saat ketika ayam raja lengah kesempatan itu tidak disia-siakan oleh ayam Ciung Wanara ayam raja diterjangnya satu kali sabetan ayam raja tergeletak sampai mati, maka terdengar suara rakyat sorak-sorai pertanda menang. Ciung Wanara pun sangat girang sekali apalagi paman Lengser yang menyaksikan berdiri di dekat Ciung Wanara. Tetapi sebaliknya raja Bondan mukanya merah menahan amarahnya, dibalik keramaian para mantri dan Bupati mengajak raja Bondan untuk mengadakan rapat gelap dengan maksud akan membuat satu cara untuk dapat menangkap Ciung Wanara.


Maka timbulah siasat licik raja Bondan, ia menyuruh para ponggawa agar secepatnya membuat penjara yang kuat untuk menghukum Ciung Wanara. Para ponggawa kerajaan dengan diam-diam membuat penjara untuk melaksanakan perintah raja, dengan dipimpin oleh seorang hulu balang sebagai pengawas, mengerjakan manusia tanpa perikemanusiaan tidak ada istirahatnya waktu yang tidak diatur, rakyat sudah pada lemas dikerja paksakan yang sudah lemah malah disiksa.


Di lain pihak, yaitu Ciung Wanara bersama paman Lengser serta aki dan nini Balangantrang yang ikut juga menyaksikan saembara penyambungan ayam bersama-sama dengan kelompok pengasingan Dewi Naganingrum diam-diam membuat barisan.


Setelah penjara selesai dan tidak luput memakan penderitaan, para mentri melapor bahwa penjara telah selesai, tetapi dengan selesainya penjara itu raja Bondan kurang kepercayaan takut pembuatan penjara kurang kuat, raja Bondan memeriksanya langsung tanpa memerintahkan orang Iain dan masuk ke dalam penjara, oleh karena mungkin raja Bondan sudah banyak kesalahan, kesalahannya ketika ia ada didalam penjara dan kebetulan dapat dilihat oleh Ciung Wanara, maka kesempatan itu tidak di sia-siakan. Dengan kekuatan batin Ciung Wanara menggunakan ilmunya yang telah dipelajari bertahun-tahun dari Pandita Ajar Sukaresi Gunung Padang maka sedikit demi sedikit pintu penjara menutup sendiri, lama kelamaan pintu Penjara menutup rapat. Melihat kejadian itu raja Bondan kaget dan langsung mendekati pintu yang sudah tertutup rapat dan ternyata pintu itu tidak bisa dibuka lagi. Setelah diketahui oleh para mentri dan Bupati, maka kelompok kerajaan Galuh yang sementara dipercayakan kepada Hariang Banga anak raja Galuh Prabu Adimulya dari permaesuri Dewi Pangrenyep mengetahuinya, bahwa perbuatan ini akibat dari ulah Ciung Wanara, maka terjadilah perselisihan paham antara Ciung Wanara dan Hariang Banga sampai-sampai terjadi perkelahian dan peperangan antara kelompok Dewi Naganingrum dengan Dewi Pangerenyep, peperangan tidak ada yang kalah. Pada suatu saat Ciung Wanara dan Hariang Banga sudah sampai dipinggiran sungai dan kedua-duanya mendengar ada suara yang menggema, suara itu menerangkan bahwa perkelahian ini antara saudara, dan ternyata yang memberi keterangan itu tiada lain ayah mereka yaitu Pandita Ajar Sukaresi Gunung Padang.


Setelah tahu maka Ciung Wanara dan Hariang Banga berangkulan disertai oleh Dewi Naganingrum dan Dewi Pangrenyep, dan setelah itu Ciung Wanara dapat menumpas kekacauan di kerajaan Galuh, maka oleh ayahnya kerajaan Galuh dibagi dua, Ciung Wanara menjadi Raja Pajajaran, sedangkan Hariang Banga menjadi raja Majapahit pertama. 



Ibu-lbu, Bapak-Bapak, hadirin dan hadirat yang kami muliakan!


Assalanıualaikunı warakhmalullahi wabarahaatuh!


Pada malam resepsi yang berbahagia ini, kami atas nama sohibul hajat mengajak hadirin untuk bersama-sama bersyukur kepada Allah Subhaanahu Wataala, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas nikmat yang diberikan kepada kita semua, sehingga pada malam yang berbahagia ini bisa bersama-sama menghadiri undangan Bapak Musa sekeluarga khususnya dalam rangka melaksanakan resepsi atas nikahnya putra tercinta Fatima Saadah dengan nanda menantu Bagus Basuki.


Yang kedua kiranya patut kita memanjatkan puja dan puji kepada Allah, sekaligus memanjatkan doa semoga junjungan kita Nabi Beşar Muhammad Shallallahu Alaihi Wasalam mendapat tempat yang paling mulia di sisi-Nya.


Hadirin yang mulia, sebagaimana disebutkan tadil bahwa pada malam ini ialah malam resepsi pernikahan putri kami Fatimah Saadah dengan putra Bagus Basuki, maka alhamdulillah bahwa pernikahan tersebut secara resmi dilaksanakan pada siang hari tadi dengan selamat.


Hadirin yang berbahagia atas nama keluarga pengantin pria, mewakili ayahanda putra Bagus Basuki, kami mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan kepada ronıbongan kami, yang dengan ringan kaki penuh dengan kei khlasan ikut mengantarkan putra Bagus Basuki memenuhi itikad baik untuk malam ini bersanding bak raja sehari dengan putra Bapak Abdullah sekeluarga yakni pengantin putri putranda Fatima saadah, yang sudah barang tentu yang malam iñi bersanding dengan putra Bagus Basuki bak ratu sehari,


Sebagai orang tua, sekaligus atas nama ayahanda Bagus Basuki sekeluarga, sesuai dengan amanat yang kami bawa, maka kami pada malam ini menyerahkan putranda Bagus Basuki kepada Bapak Abdullah sekeluarga, untuk diakui sebagaimana layaknya putra sendiri. Untuk itu sepenuhnya kami persilahkan Bapak dengan ikhlas menerimanya, sekaligus menerima kami sebagai keluarga besar bapak, sebagaimana kami juga menerima keluarga besar Bapak Abdullah sebagai keluarga besar kami sendiri.


Sebagai orang tua, kepada pengantin berdua kami hanya berpesan, berbahagialah kalian, namun ingatlah bahwa masih banyak amalan sebagai seorang suami dan seorang istri yang harus dihadapi sehari-hari. Oleh sebab itu hendaknya rasa syukur malam berbahagia ini hendaknya kalian pakai sebagai pedoman bukan justru untuk lupa diri namun sebaliknya malah untuk mawas diri.


Semoga bahtera hidup kalain senatiasa terbentuk di j alan Allah, senantiasa dalam lindungan Allah, dan senantiasa dalam rahmat dan ridla Allah Subhanaahu Wataala. Amin!


Bapak Abdullah sekeluarga yang kami hormati, kiranya ini saja dulu amanat dari ayahanda putra Bagus Basuki yang merupakan amanat, telah kami sampaikan dengan penuh rasa ikhlas. Semoga Bapak Abdullah berkenan.


Hadirin yang kami muliakan, akhirnya marilah kita doakan pengantin berdua, semoga apa yang diinginkannya senantiasa tercapai di atas ridla Allah Subhanaahu Wataala, amin!


Billahi taufiq walhidayah, wassalamualaikum warakhmatullahi wabarakaatuh!