Naskah Pidato Sambutan Satu Muharram Ketua Panitia



Contoh 1: 

Hadirin dan Hadirat yang kami muliakan, 


Para remaja yang kami cintai, 


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh! 


Pertama-tama marilah kita panjatkan rasa syukur kepada Allah SWT, atas nikmat nikmat yang diberikan kepada kita semua, sehingga pada malam ini  kita masih diberi usia panjang dalam kebaikan, diberi kenikmatan untuk menjalankan ibadah, khususnya dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam, Satu Muharram. 


Pada kesempatan yang berbahagia ini pula sepantasnyalah kita juga merenungkan kehidupan satu tahun yang lalu, yang sudah tentu tidak terlepas dari pasang surut, dari berhasil dan gagal, dari senang dan sedih, dari suka dan duka. Tujuan dari merenungkan hal itu tak lain untuk memberikan motivasi kepada kita dimasa-masa mendatang, agar kita sebagai umat Islam, sebagai umat Nabi Muhammad, senantiasa terhindar dari siksa neraka, terhindar dari kesulitan dunia dan akhirat.

 

Bertepatan dengan malam ini sebagai tonggak tahun baru Islam, tentunya kita harus tahu semakin bertambah usia kita, hendaknya semakin bertambah pula rasa iman dan taqwa kepada Allah Subhanahu Wata'ala. 


Untuk tujuan itu pula, tepatlah kiranya pada malam yang berbahagia ini kita dengarkan sekapur sirih umat Islam menaati perintah Allah, mengikuti ajaran Nabi Muhammad Shalalahu Alaihi Wasallam. 


Untuk itu pula, atas nama Panitia penyelenggara, kami juga menyampaikan terima kasih kepada Al- Ustadz Bapak Haji Arif Rahman, yang dengan setia dan sabar menunggu untuk memberikan siraman qolbu. Semoga hasil ceramah malam ini benar-benar dapat menambah iman dan taqwa dalam hati kita semua. 


Sekali lagi atas nama Panitia kami ucapkan selamat mengikuti ceramah, selamat mendengarkan dengan baik, semga dapat dihayati dan akhirnya dapat diamalkan dalam kehidupan kita. 


Billahi Taufiq Walhidayah. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 


Contoh 2: 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 


Bapak-bapakj, Ibu-ibu, saudara-saudara kaum Muslimin yang kami hormati. 


Pada kesempatan ini, patutlah kita panjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah mengaruniakan rahmat, hidayah, dan inayahNya sehingga kita semua dalam kesempatan ini dapat berkumpul di majlis ini dalam keadaan sehat wal'afiat dalam rangka memperingati dan menyambut Tahun Baru Hijriyah. 


Hadirin dan hadirat kaum Muslimin yang berbahagia. 


Sekarang kita memasuki bulan Muharrom, yang berarti kita telah meninggalkan tahun yang telah lalu dan kita melangkah ke tahun yang baru, yaitu tahun ........ Hijriyah. 


Marilah dalam tahun baru ini kita isi lembaran-lembaran kertas putih dan tinta emas demi kesuksesan di masa mendatang. Dan marilah kita tengok ke belakang sejenak, dalam lembaran-lembaran yang penuh catatan-catatan, yang kita jadikan pengalaman dan suritauladan, yang baik kita ambil dan yang buruk kita perbaiki, karena pengalaman adalah guru yang paling baik. 


Salam suasana tahun baru ini kita semua harus senantiasa berusaha meningkatkan pengabdian kita kepada Allah Ta'ala. 


Jika di tahun-tahun yang telah lalu kita masih sering melakukan berbagai kekurangan, maka marilah kita kejar kekurangan-kekurangan itu dengan semangat memperbaiki diri menuju diri yang jeuh lebih baik. 


Jika di masa yang telah lalu kita masih banyak melakukan perbuatan maksiat, maka marilah pada tahun baru ini kemaksiatan itu dengan semangat melakukan kebajikan, amalan-amalan yang diridhoi oleh Allah SWT. 


Kapan kita akan mulai memperbaiki diri jika tidak sekarang? Janganlah suka menunda-nunda, membuang waktu untuk hal yang tak pernah berakhir. Gunakan waktu dengan sebaik-baiknya dengan giat bekerja, giat belajar, giat beribadah serta giat dalam peran membangun bangsa dan negara. Waktu ibarat pedang, jika kita tidak mempergunakannya dengan baik, maka ia dapat memenggal leher kita sendiri. 


Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan saudara-saudara sekalian yang kami hormati. 


Sudah kita maklumi semua bahwa usia kita masing-masing telah ditentukan ajalnya oleh sang pencipta. Artinya usia kita bukan bertambah, akan tetapi sebaliknya, makin berkurang, yang ditandai dengan bergantinya tahun. Oleh karena itu marilah kita isi sisa usia kita dengan memperbanyak amal salih untuk bekal kita di akhirat. 


Sehubungan dengan hal ini ada sebuah riwayat yang menerangkan bahwa pada suatu hari anak Kholifah Umar bin Khattab kembali pulang dari sekolah dengan menangis. Ketika ditanya oleh ayahnya aak itu pun menjawab "Wahai ayahku, teman-temanku di sekolah menghitung tambalan bajuku dan mengejekku dengan ucapan begini: Lihatlah anaknya Amirul Mu'minin, bajunya penuh tambalan". 


Mendengar aduan anaknya, timbullah rasa kasihan dalam hati Umar bin Khattab. Oleh karena itu beliau mengurim sepucuk surat kepada bendaharawan negara yang isinya meminta agar beliau dipinjami uang sebanyak empat dirham, dengan jaminan gajinya bulan depan dipotong. Kemudian bendaharawan negara itu memberikan jawaban dengan mengirim sepucuk surat yang isinya demikian: "Wahai Umar, adakah telah dapat memastikan bahwa engkau akan hidup sampai bulan depan? Bagaimana jika engkau mati sebelum melunasi utangmu? Apa yang akan engkau perbuat dengan utangmu di hadapan Allah?"  


Membaca surat balasan dari bendaharawan negara itu, Umar menangis, lalu beliau menasehati dan berkata kepada anaknya: "Wahai anakku, berangkatlah ke sekolah sebagaimana biasa karena aku tidak dapat memperhitungkan umurku walau berapa jam lagi". 


Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan saudara-saudara sekalian yang kami hormati. 


Demikianlah keterbatasan usia, dan siapapun tidak ada yang dapat mengetahui tentang batas usianya, karena itu adalah ketentuan Allah SWT. Oleh karena itu marilah kita pergunakan sisa usia kita di dunia ini untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita kepada Allah SWT. 


Demikian sepatah dua patah kata yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini, yakni dalam rangka menyambut tahun baru Hijriyah. Semoga dapat memberi manfaat dan semoga kita termasuk golongan orang-orang masuk ke surganNya. Aamiin. 


Wabillahi Taufiq Walhidayah. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 

Contoh Pidato Lainnya: 

0 Comments:

Posting Komentar