Berikut adalah daftar pintasan pada tombol keyboart atau shortcut Adobe Illustrator:

TOOLS

V

Selection

A

Direct Selection

Y

Magic Wand

Q

Lasso

P

Pen

+

Add Anchor Point

-

Delete Anchor Point

Shift+C

Anchor Point

Shift+`

Curvature

T

Type

Shift+T

Touch Type

\

Line Segment

M

Rectangle

L

Ellipse

B

Paintbrush

Shift+B

Blob Brush

Shift+N

Shaper

N

Pencil

Shift+E

Eraser

C

Scissors

R

Rotate

S

Scale

Shift+W

Width

Shift+R

Wrap

E

Free Transform

Shift+M

Shape Builder

K

Live Paint Bucket

Shift+L

Live Paint Selection

Shift+P

Perspective Grid

Shift+V

Perspective Selection

U

Mesh

G

Gradient

I

Eyedropper

W

Blend

Shift+S

Symbol Prayer

J

CC Chart

Shift+O

Artboard

Shift+K

Slice

H

Hand

Z

Zoom

X

Toggle between Fill & Stroke

Shift+X

Swap Fill & Stroke

D

Default Fill & Stroke (white fill/black stroke)

< 

Fill or Stroke w/Color

> 

Fill or Stroke w/Gradient

/

Fill or Stroke w/None

Shift+D

Cycle through Drawing Modes

F

Cycle through Screen Modes

Press CAPS LOCK to change tool pointer to crosshair

Hold down Shift to constrain movement to 45°, 90°, 135°, or 180°

Double–click tools to bring up options

SELECTING & MOVING

Ctrl

Mengkses Selection dan Direction Tools  

Ctrl+’

Mengganti Selection KE Direction Tools atau sebaliknya

Alt

Menyalin (copy) dengan cara menggeser (dragging)

Shift

Menambahkan ke selection

Tombol panah

Menggeser selection 1 kali increment

Shift+Tombol panah

Menggeser selection 10 kali increment

Ctrl+2

Mengunci Artwork terpilih

Ctrl+Alt+Shift+2

Mengunci Artwork yang tidak dipilih

Ctrl+Alt+2

Membuka kunci seluruh Artwork

Ctrl+3

Menyembunyikan Artwork terpilih

Ctrl+Alt+Shift+3

Menyembunyikan seluruh Artwork tidak terpilik

Ctrl+Alt+3

Menampilkan seluruh Artwork (yang disembunyikan)

PATH EDITING

Ctrl+Alt+Shift+J

Menggabungkan dan meratakan pada waktu yang sama

Shift

Perantara untuk mengambil sampel warna dari gambar dengan Eyedropper Tool

Alt

Mendapatkan Anchor Point Tool saat menggunakan Pen Tool

Alt

Menukar  antara Add Anchor Point dengan Delete Anchor Point

Alt

Mendapatkan Add Anchor Point Tool saat menggunakan Scissors Tool

Tombol Spasi/Spacebar

Menggeser Anchor Point saat menggambar menggunakan Pen Tool

Ketika selesai menggambar, tekan dan tahan tombol Alt laluu lepaskan Mouse

Membuat ‘Lose Path’ dengan Pencil Tool atau Pinbrush Tool

Ctrl+drag

Menyambungkan kepada ‘Open & selected Path’dengan Pencil Tool

PAINTING & TRANSFORMING

Alt

Untuk mengaktifkan Eyedropper saat menggunakan ‘Live Paint Bucket Tool’

Shift

Perantara untuk mengambil sampel warna dari gambar dengan Eyedropper Tool

Alt+Klik dengan Tool

Mengeset titik tengah dan menampilkan dialog

Alt+drag

Menyalin saat  ‘Transforming Selection’ 

~+drag

Mengubah pola (pattern) tanpa mengubah objek

Shift+drag

Memperbesar/memperkecil skala secara proporsional dengan Selection Tool (pada garis pembatas)

Alt+drag

Memperbesar/memperkecil skala secara proporsional dengan bertumpu pada titik tengah dengan Selection Tool (pada garis pembatas)

Shift+drag

Memindahkan ‘Mesh Point’ sepanjang ‘Path’ dengan ‘Mesh Tool’

Shift+klik

Membubuhkan/menambah ‘Mesh Point’ dengan ‘Mesh Tool’ tanpa mengubah warna

Alt+klik

Menghapus/menghilangkan ‘Mesh Point’ dengan ‘Mesh Tool’

SHAPES (KETIKA MENGGAMBAR)

Alt

Menggambar dari titik tengah

Alt+klik

Menggambar dari tengah dengan menggunakan dialog

Shift

Mempertahankan proporsi dan orientasi Shape

Menahan Tombol Spasi

Menggeser objek saat menggambar

Tombol panah atas/bawah

Menambah atau mengurangi sisi, poin, atau spiral segment

Ctrl

Meningkatkan atau mengurangi inner radius

Menekan dan menahan tombol tilde (~)

Menyalin/Menduplikasi secara terus menerus di sepanjang arah gerakan mouse.

VIEWING & GUIDES

Tombol Spasi/Spacebar

Mengaktifkan Hand Tool

Ctrl+Spacebar

Zoom In Tool

Ctrl+Alt+Spacebar

Zoom Out Tool

Ctrl+Spacebar+drag

Zoom In dengan ukuran ekstra

Ctrl+Y

Beralih mode antara Outline dan Preview mode

Ctrl+E

Beralih antara tampilan GPU dan CPU (jika ada)

Tab

Menampilkan dan menyembunyikan Tools dan Panels

Shift+Tab

Menyembunyikan Panels kecuali Tools dan Kontrol

Tahan tombol Alt saat daragging guide baru

Beralih antara guide vertical dengan horizonyal

Shift+Ctrl+double klik

Menonaktifkan Guide, mengembalikannya pada Regular Path

TYPE

Ctrl+Shift+> atau <

Memperbesar dan memperkecil ukuran teks seniulai 2 pts

Ctrl+Shift+Alt+> atau <

Memperbesar dan memperkecil ukuran teks seniulai 10 pts

Alt+Tombol Panah atas/bawah

Memperbesar dan memperkecil Leading (jarak antar font atas dan bawah)

Alt+Tombol Panah sisi kanan/kiri

Memperbesar dan memperkecil Kerning/Tracking (jarak antar font sisi kanan/kiri

Ctrl+Alt+Tombol Panah sisi kanan/kiri

Memperbesar dan memperkecil Kerning/Tracking (jarak antar font sisi kanan/kiri x5

Shift+Alt+Panah atas/bawah

Menambah dan mengurangi Baseline Shift (menggeser garis dasar font tertentu dalam sebuah kelompok font/kata dari garis dasar yang berada pada titik referensi sebelumnya)

Ctrl+Alt+Shift+Panah atas/bawah

Menambah dan mengurangi Baseline x5

Ctrl+Shift+L/C/R

Meratakan (Align) teks menjadi rata kiri, rata tengah, rata kanan

Ctrl+Shift+J

Meratakan dengan baris terakhir rata kiri

Ctrl+Shift+F

Meratakan seluruh baris

Ctrl+Shift+X

Reset skala horizontal/vertical ke 100%

Ctrl+Alt+Q

Reset Kerning atau Tracking ke nilai 0 (nol)

Ctrl+Shift+N

EN Space (1/2em)

Ctrl+Shift+M

EM Space (1em)

Ctrl+Alt+Shift+M

Thin Space (1/8em)

Ctrl+Shift+=

Superscript

Ctrl+Alt+Shift+=

Subscript

Ctrl+Shift_hyphen (-)

Discretionari Hyphen

PANELS

F5

Menampilkan/menyembunyikan ‘Brushes Panel’

F6

Menampilkan/menyembunyikan ‘Color Panel’

F7

Menampilkan/menyembunyikan ‘Layers Panel’

Ctrl+F8

Menampilkan/menyembunyikan ‘Info Panel’

Ctrl+F9

Menampilkan/menyembunyikan ‘Gradient Panel’

Ctrl+F10

Menampilkan/menyembunyikan ‘Stroke Panel’

Ctrl+F11

Menampilkan/menyembunyikanAtributes Panel’

Shift+F5

Menampilkan/menyembunyikan ‘Graphic Styles Panel’

Shift+F6

Menampilkan/menyembunyikan ‘Appearance Panel’

Shift+F7

Menampilkan/menyembunyikan ‘Align Panel’

Shift+F8

Menampilkan/menyembunyikan ‘Transform Panel’

Shift+Ctrl+F9

Menampilkan/menyembunyikan ‘Transparency panel’

Shift+Ctrl+F11

Menampilkan/menyembunyikan ‘Symbol Panel’

LAYERS PANEL

Alt+klik tombol ‘New Layer’

Membuat layer baru dan edit properties

Ctrl+ klik pada ikon mata

Beralih layer antara Preview dan Outline mode

Alt+ klik pada ikon mata

Menampilkan layer ketika mematikan yang lainnya

Alt+ klik pada nama layer

Memilih seluruh item pada layer

Alt+ drag kotak pilihan di Layer Panel

Menyalin item terpilih ke layer yang berbeda

Ctrl+ klik tombol ‘New Layer’

Membuat layer baru dengan posisi di sebelah atas daftar

Ctrl+Alt+klik tombol ‘New Layer’

Membuat layer baru dengan posisi di bawah layer terpilih

COLOR PANEL

Shift+geser (drag) Color Slider

Saturate/Desaturate warna yang dibunakan saat ini

Shift+ klik pada ‘Color Bar’

Mode ganti warna

Shortcut Adobe Illustrator ini juga bisa diunduh dengan format Microsoft Word di bawah ini: 

Download Shortcut Adobe Illustrator


Pada tulisan dengan label Kesehatan ini saya ingin berbagi hal yang sangat bermanfaat, terutama bagi kita yang memiliki masalah dengan perut buncit dan ingin mendetox tubuh akibat hobi makan gorengan, seperti saya. 

Awalnya saya dapat sevuah resep dari dr. Zaidul Akbar. Resep ini saya tunjukkan pada istri yang ternyata juga suka melihat kajian beliau. Berikut adalah resepnya: 

Bahan: 

  • 1 sendok teh Chia Seeds
  • Jeruk Nipis/Lemon. Banyaknya sesuaikan saja, saya biasanya setengah butir hingga satu butir
  • Sejumput Garam Himalaya (opsional) 
  • Madu (opsional) 

Cara: 

  • Seduh Chia Seeds dengan air panas.
  • Tunggu sampai suhu air menjadi hangat, lalu tambahkan perasan lemon/jeruk nipis, Garam Himalaya, dan Madu. 
  • Minum dua kali sehari atau bisa diseling dengan resep herbal lain. 

Jika dilihat dari bahan, cara membuat, dan cara konsumsinya mungkin terlihat sangat sederhana, namun resep ini sudah terbukti pada tubuh saya sendiri dengan catatan dikonsumsi secara konsisten dan teratur. 

Yuk mulai hidup sehat dengan mengubah gaya hidup dan pola makan menjadi makanan yang sehat. 





Membuat sebuah karya tulis, baik itu tugas sekolah maupun tugas kantor seringkali membuat pusing. Betapa tidak, pekerjaan yang sering dianggap mudah ini nyatanya memerlukan kesabaran dan ketelitian yang tinggi, hingga dapat menghasilkan dokumen yang baik.


Contohnya saat menyusun sebuah makalah, tentu harus memenuhi sistematika yang berlaku, mulau dari aturan posisi tulisan, spasi, paragraf, dan lainnya. 


Namun ternyata banyak dari kita yang masih belum cakap dan belum mengerti bagaimana membuat sebuah dukumen yang memenuhi aturan atau sistematika yang berlaku, sehingga pekerjaan tersebut malah membuat frustasi, pun jika tugas itu selesai hasilnya tidak rapi atau diselesaikan dalam waktu yang lama. 


Nah, pada postingan kali ini saya akan membahas bagaimana cara merapikan sebuah projek makalah, dengan mengangkat contoh kasus makalah yang materinya hasil copy paste dari internet. Yuk kita mulai!


1. Pertama tentu saja kita siapkan lembar kerja kosong pada Microsoft Word. Alangkah baiknya kita siapkan lembar kerja dengan sistematika yang sudah disetting. Salin materi dari internet, jangan lupa sebelum di-paste ke lembar kerja Word, paste dulu materi ke Notepad, ini berfungsi untuk menetralisir tulisan agar ketika di-paste pada Word maka tulisan akan murni mengikuti format default dari Word, hal ini penting agar proses editing menjadi lebih mudah. Setelah di-paste pada Notepad, salin kembali materi daru Notepad lalu paste ke lembar kerja Word. Tampak pada gambar di bawah materi tulisan masih tampak berantakan. 


2. Langkah kedua adalah kita mulai mengatur positioning dari judul Bab yang disimpan di tengah atas. Agar kita memiliki patokan untuk posisi judul point dan isi point. Untuk judul point kita set numbering, dengan jenis numbering yang ditentukan pada sistematika. Atur posisi numbering menmpel pada batas margin kiri. Lihat tanda warna hijau. 


3. Jika sudah selesai dengan point, selanjutnya adalah setting point dan paragraf paling atas agar sesuai dengan ketentuan sistematika yang mencakup jenis dan ukuran font, alignment, indensasi, dan spasi. Setelan ini harus benar dan sesuai ketentuan yang berlaku, karena ini akan menjadi rujukan untuk point dan paragraf setelahnya. 

4. Sekarang saatnya melakukan penyesuaian pada point atau paragraf setelahnya. Ingat ya, penyesuaian harus dilakukan pada masing-masing bagian, misalnya jika sedang melakukan penyesuaian pada bagian point, lakukan hanya pada point saja, begitupun bila melakukan penyesuaian pada Pragraf. Sebagai contoh kita akan melakukan penyesuaian pada bagain paragraf, letakkan kursor pada bagian paragraf yang sudah disetting, bisa juga dengan cara diblok, lalu telah tombol 'Ctrl+Shift+C' secara bersamaan pada keyboard.

5. Selanjutnya sorot atau blok paragraf yang ingin disesuaikan/dirapikan. Jumlah paragraf tidak dibatasi, ingin sekaligus dirapikan hingga Bab akhir pun tidak masalah. Setelah selesai diblok, tekan tombol 'Ctrl+Shift+V' secara bersamaan pada keyboard. 

6. Jika langkah ini berhasil, maka seluruh paragraf yang disorot akan memiliki setelan yang sama. Lakukan cara ini pada seluruh bagian dengan setelan masing-masing. 

Dengan menggunakan cara ini kita tidak perlu repot melakukan penyesuaian secara manual pada setiap komponen, karena itu hanya membuang waktu dan energi.

Selamat mengerjakan tugas. 


Sebagai seorang Blogger dan Youtuber, pertanyaan ini juga selalu hadir di kepala saya, setiap hari! Namun dengan pertanyaan ini, sebagai content creator kita akan terus belajar dan memperbaiki diri. Jadi, biarkan kepala kita dipenuhi pertanyaan. 


Namun, tidak hanya cukup memiliki pertanyaan saja, kita juga harus senantiasa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepala, jangan malu bertanya dan belajar dari orang lain. 


Jadi apa jawaban atas pertanyaan di atas? Sebagai orang yang masih belajar, tentu saja saya juga ingin belajar dari orang yang memiliki kredibilitas, oleh karena itu saya mencoba mengumpulkan saran atau pendapat dari orang-orang hebat di bidangnya. Yuk kita simak bagaimana, sih, menurut mereka tentang bagaimana cara membuat konten yang bagus? 


1. Lee Odden (CEO of TopRank). 

"Buat konten yang relevan, bermanfaat, menarik secara visual, informatif sekaligus menghibur, hingga sharable (layak dibagikan) dan mampu menjawab berbagai pertanyaan yang dimiliki pembaca."

2. Jeff Bullas (CEO of jeffbullas[dot]com)

"Tulis konten sepanjang 1000+ kata yang mengesankan, sehingga pembaca merasa bahwa konten kita sangat bermanfaat, dan dengan senang hati membagikannya atau memberikan link rujukan di blog/website masing-masing." 

3. Neil Patel (CEO of neilpatel[dot]com)

"Riset kompetitor dan buat kontenmu lebih detail, lebih actionable, lalu bungkus dalam kemasan desain yang lebih menarik" 

4. Eugene Woo (Co-Founder Vennagage) 

"Tanyakan pada dirimu sendiri, akankah konten yang hendak ditulis ini akan masih relevan satu tahun mendatang? Lima tahun mendatang, atau sepuluh tahun kemudian? Fokuslah pada konten yang selalu dibutuhkan orang dari tahun ke tahun." 

5. Sid Barath (CMO Thinkific) 

"Tampilkan data, studi kasus, contoh nyata, dan langkah-langkah yang jelas, sehingga pembacamu dapat langsung melakukan sesuatu setelah mereka selesai membaca"

Lima orang di atas merupakan individu yang kompeten dibidangnya, dan tentu mereka memberikan pendapat berdasar dari pengalaman dan hasil yang didapat. Lalu, apa kesimpulan dari kelima pendapat di atas? 

  • Detail dan Actionable. Kemampuan untuk membuat konten yang detail namun mudah diikuti tidaklah mudah, perlu kesabaran dan ketelitian, namun kita juga dituntut untuk membuatnya tidak membosankan ketika dibaca atau dilihat. Ini berlaku untuk konten berbentuk tulisan, video, atau gambar. Namun jangan salah, konten yang detail tidak berarti harus memiliki komponen yang panjang dan rumit, namun yang terpenting runut dan menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti sehingga isi dan maksud sebuah konten dapat dengan mudah dipahami dan diikuti. 
  • 1000+ Kata namun Menghibur. Mungkin poin ini sangat cocok disandingkan dengan konten blog. Memang tidak semua tema atau pembahasan sebuah konten dapat dinilai dari banyaknya kata, namun tulisan yang panjang akan terlihat mengesankan, terlebih isinya rapi dan kredibel. Namun saya percaya sebagian pembaca akan merasa 'takut' ketika melihat tulisan yang panjang, oleh karena itu sangat penting membubuhkan sesuatu yang menghibur baik itu jokes atau gambar menarik pada paragraf-paragraf awal tulisan agar timbul rasa ketertarikan pembaca untuk terus membaca  paragraf demi paragraf. 
  • Relevan dan Sharable. Pada awal tahun 2021 jumlah pengakses internet di Indonesia saja mencapai 202,6 juta jiwa, naik 15,5 persen atau sekitar 27 juta jiwa dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan pada skala global pengguna internet mencapai 4,66 miliar jiwa, meningkat 316 juta jiwa atau 7,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, ini menandakan manusia jaman akan dengan mudah mecari informasi yang ingin mereka ketahui di internet, jadi sangat penting untuk membuat konten yang relevan, agar konten kita dapat menjadi sumber informasi yang baik dan mereka akan dengan senang hati membagikannya. 
    • Tak Lekang oleh Waktu. Coba pikirkan ketika konten kita selalu dibutuhkan oleh pembaca dari masa ke masa, satu tahun ke depan, lima tahun ke depan, atau bahkan puluhan tahun ke depan. Tentu ini akan membuat karya kita akan selalu hidup.
    • Dikemas dengan Menarik. Sesuai yang dikatakan Neil Patel, salah satu ciri konten yang bagus itu adalah "bungkus dalam kemasan desain yang lebih menarik". Kemasan yang menarik itu bisa dari penggunakan gaya bahasa, gambar ilustrasi, atau konsep video. Libatkan juga emosi audien kita agar konten kita lebih berkesan, misalkan kita kemas konten kita dengan konsep storytelling yang alur ceritanya bikin baper, atau bisa juga dengan menyelipkan istilah-istilah yang sedang hits pada saat itu. 
    Nah, itulah bagaimana cara membuat konten yang menarik dengan merujuk pendapat lima orang yang memiliki kredibilitas dalam hal ini. Semoga dapat menambah wawasan dan semangat untuk terus berkarya dalam membuat konten-konten yang bermanfaat. Kita sama-sama belajar, ya! 

    Suatu hari saya mencoba untuk mengganti gambar banner pada salah satu media sosial dengan gambar sendiri, namun setelah diunggah ternyata hasilnya tampak blur atau posisinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. 
    Ternyata setiap komponen media pada sebuah media sosial memiliki ukuran yang berbeda-beda, sehingga jika media yang kita unggah tidak sesuai dengan standar ukurannya, maka hasil yang didapatkan tidak akan sesuai dengan harapan. 
    Nah, pada post kali ini kita akan membahas tentang ukuran pada masing-masing komponen media pada sebuah media sosial. 
    1. FACEBOOK
    Berikut adalah ukuran (pixel) pada masing-masing komponen media pada media sosial Facebook: 
    • Ukuran foto profil Facebook: 180x180 px
    • Ukuran media pada postingan Facebook: 1200x630 px
    • Ukuran media Stories Facebook: 1080x1920 px 
    • Ukuran media Cover Profil Facebook: 820x312 px (Ukuran pada smartphone: 640x360 px)
    • Ukuran media Cover Grup & Event: 120x628 px
    • Ukuran media Iklan/Ads Facebook: 1080x1080 px
    2. PINTEREST
    Berikut adalah ukuran (pixel) pada masing-masing komponen media pada media sosial Pinterest: 

    • Ukuran foto profil Pinterest: 165x165 px
    • Ukuran media pada postingan/Pins Pinterest: 1000x1000 px/1000x1500 px. Rekomendasi 1:1 atau 2:3. Kapasitas maksimal 20 MB.
    • Ukuran media Cover Profil Pinterest: 800x450 px
    • Ukuran media Iklan/Ads Pinterest: 1000/1500 px/1000x1000 px
    • Ukuran media Infografik Pins: 1000x3000 px (perbandingan 1:3, kapasitas maksimal 20 MB)
    • Ukuran media Story Pinterest: 1080x1920 px (perbandingan 9:16, kapasitas maksimal gambar 20 MB, kapasitas maksimal video 100 MB dengan durasi 1-60 detik) 

    3. YOUTUBE
    Berikut adalah ukuran (pixel) pada masing-masing komponen media pada media sosial Youtube: 

    • Ukuran foto profil Youtube: 800x800 px
    • Ukuran media pada Thumbnail Youtube: 1280x720 px (file JPG atau PNG, perbandingan 19x9, kapasitas maksimal 2 MB)
    • Ukuran media Banner Youtube: 2560x1440 px/ukuran Smartphone: 1235x338 px
    • Ukuran media Watermark Youtube: 150x150 px (kapasitas maksimal 1 MB) 
    • Ukuran media Iklan/Ads Youtube: Display Ad: 300x250 px, Display Ad Long: 300x60 px, Overlay Ad: 480x70 px

    4. TWITTER
    Berikut adalah ukuran (pixel) pada masing-masing komponen media pada media sosial Twitter: 

    • Ukuran foto profil Twitter: 400x400 px
    • Ukuran media pada postingan/In-Stream: 1600x900 px
    • Ukuran media Header: 1500x500 px 
    • Ukuran media Kartu Twitter: 120x120 px
    • Ukuran media Fleets 1080x1920 px (Kapasitas MP4 maksimal 2 MB) 

    5. INSTAGRAM
    Berikut adalah ukuran (pixel) pada masing-masing komponen media pada media sosial Instagram:

    • Ukuran foto profil Instagram: 320x320 px
    • Ukuran media pada Story: 1080x1920 px (perbandingan 9:16, durasi hingga 15 detik)
    • Ukuran media Post/Carousels: Persegi: 1080x1080 px, Portrait: 1080x1350 px, Landscape 1080x566 px
    • Ukuran media Reels Instagram: 1080x1920 px (perbandingan 9:16, durasi hingga 60 detik, kapasitas maksimal 20 MB)
    • Ukuran media IGTV: 1080x1920 px (perbandingan 9:16, durasi 15 detik hingga 10 menit, kapasitas maksimal 3.6 GB, cover: 420x654 px)
    Nah itulah ukuran dimensi media pada media sosial Facebook, Pinterest, Youtube, Twitter, dan Instagram. Semoga dapat menjadi panduan terutama bagi para desainer dalam menyelesaikan tugasnya. 

    Source: webuistylist


    Gradient atau gradasi warna memiliki pengaruh yang kuat pada karakter sebuah desain, selain itu dia juga berperan sebagai penentu suasana dan memberikan keindahan uang unik. 


    Namun karena gradasi warna menentukan karakter, suasana, dan estetika sebuah desain, maka tentu saja perpaduan warna tidak sembarangan. Nah, di bawah ini adalah beberapa referensi tren gradasi warna dengan penuh estetika di tahun 2022. 









    Nah, itulah tujuh referensi tren gradasi warna dengan nuansa estetik di tahun 2022. Mana yang paling cocok dengan desainmu?


    Pandemi telah mengubah kehidupan manusia pada banyak sektor, termasuk cara bekerja. Akibat kebijakan work from home atau bekerja dari rumah beberapa waktu yang lalu, mayoritas perkantoran, sekolah, dan banyak sektor lainnya mengubah pola kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara offline menjadi online


    Nah, senada dengan hal itu banyak pengguna PowerPoint yang diharuskan untuk pindah menggunakan Google Slide agar memungkinkan seluruh pihak yang terlibat dapat tetap bekerja besama dalam menyusun hingga melakukan presentasi walau dilakukan secara terpisah dari rumah masing-masing atau secara online


    Meskipun ada beberapa fitur PowerPoint yang tidak dimiliki oleh Google Slide, namun hal itu tidak menjadi halangan dan Google Slide tetap layak untuk dipertimbangkan. Baiklah, sekarang mari kita bahas apa saja sih yang ada di Google Slide? 


    Konversi PowerPoint ke Google Slide

    Berhubung selama ini kita sudah terbiasa bekerja dengan PowerPoint, bisa saja pertanyaan yang pertama kali terlintas adalah apakah file PowerPoint dapat diubah atau dikonversi ke Google Slide? Jawabannya adalah, BISA!


    Jadi kita tidak perlu bekerja dari nol lagi untuk menyusun bahan untuk presentasi di Google Slide, kita tinggal upload dan konversi file PowerPoint yang telah kita buat ke Google Slide. Tapi ingat, proses konversi ini mungkin akan mengubah beberapa setelan yang telah kita bubuhkan pada PowerPoint, oleh karena itu perlu dilakukan beberapa penyesuaian kembali usai melakukan proses konversi. 


    Caranya adalah sebagai berikut: 


    1. Pertama buatlah lembar kerja baru dengan klik simbol plus.


    2. Pilih tab 'File' lalu 'Impor Slide

    3. Selanjutnya pilih tab 'Upload' untuk mengambil sumber file dari kumputer kita. 

    4. Tunggu hingga proses upload selesai 

    5. Selanjutnya Pilih slide mana saja yang ingin dikonversi, jika ingin semuanya pilih semuanya. Jika jumlah slide cukup banyak, pakai pintasan 'Ctrl+A' pada keyboard untuk memilih seluruh slide. Jangan lupa centang pada kolom 'Pertahankan tema asli' 

    6. Biasanya slide kosong bawaan Google Slide tidak hilang, maka tinggal hapus saja dengan cara klik kanan pada slide yang bersangkutan, lalu pilih 'Hapus

    7. Kini slide dari PowerPoint sudah berhasil dikonversi ke Google Slide, setelah ini kita tinggal melakukan pengaturan yang hilang, seperti animasi, musik, dan transisi. 


    Master Slide & Theme 
    Agar presentasi tampil profesional, tentu harus didukung dengan feature yang menarik, salah satunya adalah template. Google Slide telah menyediakan beberapa template dengan tampilan yang aesthetic untuk kita pakai, tentu saja template ini dapat kita edit sesuai dengan keinginan.
    Selain itu kita juga dapat menambahkan alat yang dapat menunjang pekerjaan kita dengan fitur Add-On. Di sini kita tinggal memilih alat yang sesuai dengan keperluan dan menginstalnya. Pada Add-On ini kita dapat memilih alat untuk menunjang pekerjaan ketika kita bekerja dengan rumus, matematika, gambar, editing font, editing video dan gambar, QR Code Generator, dan banyak lagi. 


    Kolaborasi dan Berbagi Google Slide Presentation 
    Jika kita sering melakukan kolaborasi dengan tim saat presentasi, mungkin menggunakan Google Slide merupakan langkah yang tepat. Dengan konsep kerja berbasis online, kita dapat berdiskusi dan melakukan perubahan-perubahan pada isi presntasi secara real time. 
    Di sini juga kita dapat menyetel siapa saja yang akan kita undang pada presentasi dan juga menyetel tingkat akses setiap orang. Caranya tekan tombol 'Bagikan' pada bagian kanan atas > masukkan alamat email orang bersangkutan > pada tombol drop down 'Editor' pilih tingkatan akses. 


    Keterangan: 
    • Pengakses lihat-saja: Untuk tingkatan akses ini, penerima dapat melihat presentasi, namun tidak diberi hak untuk memberi komentar dan mengedit presentasi
    • Pemberi komentar: Dia dapat melihat dan memberi komentar pada presentasi, namun tidak dapat hak mengubah atau mengedit presentasi
    • Editor: Nah yang ini memiliki hak penuh atas presentasi, yaitu dapat melihat, memberi komentar, dan mengedit presentasi. 
    Shortcut Keyboard/Tombol Pintasan
    Untuk mengefisienkan proses kerja dengan Google Slide, berikut adalah beberapa pintasan penting yang dapat dipergunakan: 
    • Ctrl + m: Slide baru 
    • Ctrl + d: Gandakan slide 
    • Ctrl + Alt + c: Salin pemformatan teks atau bentuk yang dipilih 
    • Ctrl + Alt + v: Tempel pemformatan teks atau bentuk yang dipilih 
    • Ctrl + Alt + m: Sisipkan komentar 
    • Ctrl + Alt + g: Mengelompokkan bentuk atau objek 
    • Ctrl + Alt + Shift + g: Pisahkan bentuk atau objek 
    • Ctrl + Shift + Panah bawah: Kirim bentuk atau objek ke belakang 
    • Ctrl + Shift + Panah atas: Bawa bentuk atau objek ke depan 
    Untuk pintasan yang lebih lengkap silakan lihat di sini.
    Bagaimana, sudah mulai mempertimbangkan untuk bekerja dengan Google Slide?