Bagi saya, buku adalah satu-satunya media baca yang paling bersahabat bagi mata. Dalam keadaan santai, buku yang saya anggap menarik dengan ukuran sekitar 140 x 200 mm / font : 12 / spasi : 1,5 / tebal : 300-an halaman bisa saya selesaikan dalam waktu beberapa jam, tanpa merasa pusing. Berbeda dengan media baca elektronik, semacam e-book, misalnya. Bila e-book tersebut memiliki jumlah halaman yang cukup banyak dan saya harus membacanya hingga selesai, saya memilih untuk mencetaknya terlebih dahulu. Maklum mata saya tidak tahan cukup lama menatap layar monitor. Puyeng. 

Ya, buku yang menarik memang dapat membuat lupa waktu, menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk membaca buku. Tapi pernah, gak, sih, temen-temen membeli sebuah buku karena melihat tampilan jilid yang menarik dengan judul yang provokatif? Saya ada beberapa. Dan pada akhirnya buku tersebut tidak selesai dibaca. Tertunda. Dan entah kapan akan dibuka lagi, karena saya lebih memilih membaca buku yang lain. Atau jika memang harus diselesaikan, saya harus mencari alasan yang dapat memoptivasi, atau menunggu momen 'Tak Ada Pilihan Lain'.

Eh tapi bukan berarti buku yang saya anggap tidak menarik itu jelek. Yang membuat buku tersebut tidak menarik bisa saja karena cara penyajian buku yang tidak sesuai dengan selera. Menarik bagi orang lain belum tentu menarik bagi kita. Bagi saya itu memang tidak bisa dipaksakan. 

Nah, buat temen-temen, buku menarik apa yang sekarang sedang kalian baca?