Bagi seorang pelari, cedera lutut yang juga biasa disebut Runner’s Knee atau Patellofemoral Pain Syndrome (PFPS) seakan bukan hal yang tidak asing lagi. Baik dengan kondisi cedera yang ringan atau pun parah, seorang pelari pasti pernah mengalaminya.
Saat ini saya sedang berada dalam masa penyembuhan dari cedera lutut yang cukup parah, yang membuat saya harus menghindari lari intens selama hampir satu bulan lamanya. Dan sepertinya kini masa penyembuhan saya sudah hampir 100%, karena tadi pagi saat saya coba berlari dengan pace cepat dan jarak yang cukup jauh, rasa sakit pada lutut tidak timbul lagi.
Pengalaman buruk tersebut membuat saya mulai mencari tahu sebenarnya apa, sih, penyebab umum dari cedera lutut pada pelari? Ada pendapat yang senada dari beberapa sumber yang saya dapatkan, yaitu ternyata cukup sulit untuk menentukan penyebab pasti dari cedera lutut pada pelari, karena faktor biomekanis juga berperan dalam terjadinya cedera lutut tersebut. Misalnya karena struktur patella (tempurug lutut) yang lebih besar di bagian luar dibandingkan bagian dalam, patella yang terletak terlalu tinggi dari alur femoral atau adanya kemungkinan patella mudah bergeser dari tempat yang seharusnya.