Alhamdulillah, sampai usiaku saat ini aku masih bisa melihat kedua Orangtuaku dalam keadaan sehat wal'afiat, tentu saja itu adalah suatu hal yang benar-benar harus aku syukuri, karena bila memperhatikan sekitar, beberapa temanku justru sudah tidak bisa bertemu dengan Orangtuanya, karena Orangtua mereka sudah meninggal dunia.
Tapi ada satu hal yang baru aku sadari. Saat masih kecil, kita cenderung tidak ingin berpisah dari Orangtua. Saat terbangun dari tidur, yang kita cari pasti Orangtua, saat mau makan pun begitu, bahkan saat mau pipis pun kita akan memanggil mereka. Tapi ketika semakin kita tumbuh dewasa, maka akan timbul keinginan untuk menjauh dari Orangtua, dengan alasan "kemandirian" (walaupun aku yakin tidak semua orang begitu.)
Saat menginjak remaja, kita sudah mulai tak menghiraukan petuah Orangtua, karena (mungkin) tak ingin terlalu diawasi. Saat sudah mempunyai penghasilan sendiri, maka semakin besar keinginan untuk lebih "menjauh" dari Orangtua, punya rumah sendiri, kehidupan sendiri, aturan sendiri, dan yang lainnya pasti anda tahu sendiri hi hi hi. Aku pikir itu memang sesuatu yang wajar, karna ya itu tadi, karena memang alasan ingin mandiri.
Tapi kepikiran gak sih? semakin kita dewasa maka waktu kita untuk melihat Orangtua kita juga semakin berkurang. Kita semakin tua, apalagi Orangtua kita. Disini aku berbicara soal ajal. Tak ada yang bisa menebak masa depan dengan pasti, entah siapa yang terlebih dahulu dipanggil oleh-Nya.
Nah, dari situ aku berpikir, mengapa aku harus mempunyai pikiran untuk semakin "menjauh" dari Orangtua, sedangkan kesempatanku untuk bisa melihat / bersama mereka di dunia akan terus berkurang?
Hmm...?